Oleh: Tatang Hidayat
PENDERITAAN ummat Islam yang terjadi di Rohingya Myanmar sampai saat ini belum juga selesai, kini ummat Islam dikejutkan kembali dengan berita duka dari negeri yang di berkahi, yakni Aleppo Suriah. Melalui sebuah pernyataan pada Selasa, 13 Desember 2016, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sedikitnya 82 warga sipil yang tewas diduga dibunuh pasukan pendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad di beberapa bagian yang terkepung di Aleppo.(Tempo.co, 13/12/2016)
Di tengah keputusasaan, karena tidak pedulinya dunia internasional terhadap tragedi kemanusiaan di Aleppo, membuat warga Aleppo menyebar ucapan selamat tinggal lewat media sosial.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Forbes Kerry menuduh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melaksanakan pembantaian singkat di Aleppo. Kerry juga juga menuduh sekutu Assad, Rusia dan Iran melakukan kebrutalan biadab terhadap warga sipil di wilayah itu. (Republika.co.id, 16/12/2016)
Sungguh manusia manapun yang masih memiliki hati dan berjiwa manusia akan tersentuh dan meneteskan ari mata ketika harus menyaksikan anak-anak yang tidak berdosa harus menjadi korban, anak-anak kecil di Aleppo harus kehilangan ayah dan ibunya, perempuan diperkosa, laki-lakinya dibunuh, bangunan-bangunan hancur berserakan. Berbicara tentang situasi Aleppo, pasti yang jiwanya masih manusia akan tersentuh hatinya, dan ini yang dirasakan oleh salah seorang menteri di Swedia Alice Bah Kuhnke sampai meneteskan air mata, Kamis (15/12), ketika berbicara tentang situasi di Aleppo. (Republika.co.id, 16/12/2016)
Alice Bah Kuhnke saja meneteskan air mata ketika berbicara tentang Aleppo,bagaimana dengan kita selaku ummat Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam? bukankah Nabi begitu besar cintanya kepada ummat? kini kita menyaksikan ummat yang dicintai oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sedang menderita, maka sikap diamnya kita terhadap hal ini, menunjukkanjika kita sudah merasa paling mencintai Nabi, kemudian diam melihat ummat Nabi menderita,tentunya perasaan cinta kita kepada Nabi perlu di evaluasi, apakah kita benar telah mencintai Nabi dengan sebenar-benarnya cinta?
Begitu banyak hadits-hadits yang menjelaskan bagaimana cintanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam kepada ummatnya, yang menjelaskan tentang keutamaan tanah Syam. Keberkahan tanah Syam, do’a Nabi untuk tanah Syam dan para malaikat menaungi tanah Syam dengan sayapnya.
Saat ini, tanah Syam terdiri dari 4 negara, yakni Suriah, Yordania, Palestina dan Lebanon. Begitu banyak hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan tanah Syam.
“Sebagian ummatku ada yang selalu melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka senantiasa dalam keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.“ (HR.Bukhari)
Nabi sampai mendo’akan keberkahan untuk tanah syam, dan harapan agar penduduknya dijauhkan dari keburukan dan musibah.
Ya Allah, berilahkami barakah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah berdoa: Ya Allah berilah kami barakah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat masih bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah SAW menjawab: Di sana (nejed) terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syetan. (HR. Bukhari)
Negeri Syam sampai dinaungi oleh sayap malaikat.
“Suatu kebaikan untuk negeri Syam” Kami bertanya: Kenapa demikian ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab:“Karena malaikat Ar-Rahman melebarkan sayapnya padanya”.(Sunan Tirmidzi)
Akhir Zaman
Bumi Syam akan menjadi pusat negeri Islam di akhir Zaman, begitullah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam berpesan. Tanah Syam akan menjadi benteng terakhir ummat Islam ketika terjadi perang akhir zaman
Daerah Ghauthah (masih ada hingga kini), yang letaknya di dekat Damaskus akan dihadirkan pasukan terbaik akhir zaman yang telah dijanjikan Allah.
Syam sesungguhnya negeri titik temu dan titik tolak umat Islam. Disamping kejadian yang ada di Syam merupakan salah satu skenario akhir zaman yang akan dilewati oleh ummat manusia sebagaimana janji Allah dan rasulnya, tentunya kita sebagai ummat Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam tidak boleh membiarkan dan tidak peduli dengan kejadian yang ada di Syam dengan alasan karena sudah ditakdirkan ataupun berbagai alasan lainnya. Karena,sesame ummat Rasulullah itu bagaikan satu tubuh, ketika tubuh yang lain sakit, maka semua tubuh pasti akan merasakan kesakitan.
Saat ini ada jutaan saudara kita menderita, didzalimi, kelaparan, dibantai, terombang ambing dilautan, muslimah dilecehkan, diperkosa, laki-laki dibunuh, anak-anak meraskan ketakutan, tangisan mereka terdengar setiap hari karena harus kehilangan ayah dan ibunya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penderitaan yang dialami ummat Islam di Aleppo Suriah dan di negeri-negeri Muslim lainnya, ini menunjukkan kondisi ummat Islam saat ini seperti kehilangan induknya, untuk melindungi kaum Muslimin.
Yang paling menyesakkan dada kita adalah diamnya para penguasa Muslim, mereka tidak peduli atas darah yang mengalir di tanah Suriah. Bahkan, penguasa di negeri ini yang mayoritas muslimpun sampai saat ini belum bertindak, minimal mengeluarkan pernyataan berarti dengan pembantaian yang terjadi di Suriah. Padahal dengan kekuasaanya, minimal mereka bisa berbuat banyak membela umat Islam.
Berbanding terbalik, seandainya yang menjadi korban tragedi kemanusiaan adalah kaum nimoritas mereka seolah berebut paling depan dan cepat tanggap mengeluarkan pernyataan kecaman, pembelaan atau berbela sungkawa.
Kita hanya bisa melihat penderitaan mereka, kita terlalu sibuk dengan cita-cita, mengejar seberapa banyak harta yang bisa di raih, hanyut dalam hawa nafsu, mengejar cinta yang tidak ada kepastian, terbawa dalam gemerlap kehidupan dunia, dan sibuk mengejar semua ambisi-ambisi dunia yang tidak akan terselesaikan, karena ada penyakit al-wahn sudah melekat dalam diri kita, yakni cinta dunia dan takut mati. Tentunya kita akan malu ketika suatu saat nanti harus bertemu dengan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalla.
Wahai kaum muslimin, apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk menolong warga muslim di Aleppo Suriah? Setidaknya berbuatlah sesuatu semampu kalian, sertakan do’a untuk mereka disujud kita. Ketua Umum Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Wallahu’alam bi ash shawab.*