Hidayatullah.com — Ratusan Muslim Bangladesh pada Senin berkumpul di sebuah lapangan di ibu kota Dhaka untuk melaksanakan shalat minta hujan. Dhaka, kota berpenduduk 20 juta, mencatat hari terpanas dalam 60 tahun terakhir pada bulan ini.
Menurut laporan polisi, lebih dari 500 orang berkumpul dan melakukan shalat istisqa di lapangan Aftabnagar. Shalat meminta hujan itu dipimpin oleh ulama terkenal Syeikh Ahmadullah.
“Mereka berdoa meminta hujan. Mereka juga berdoa untuk meredakan suhu dan perlindungan dari gelombang panas,” kata kepala polisi setempat Abul Kalam Azad kepada kantor berita AFP.
Terdampak Krisis Iklim
Negara miskin di dataran rendah Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang ini berada di garis depan krisis iklim dengan seringnya banjir mematikan dan hujan yang semakin tidak menentu.
Hujan yang biasanya turun pada April dan Mei gagal terjadi tahun ini dan negara itu dilanda cuaca panas yang tidak biasa sejak 4 April, kata Afroza Sultana dari Departemen Meteorologi kepada AFP.
Pada hari Minggu suhu di Dhaka melonjak hingga 40,6 derajat Celcius (105,1 Fahrenheit), tertinggi sejak 30 April 1965, ketika suhu mencapai 42 derajat Celcius, katanya.
Sultana mengatakan suhu secara bertahap akan menurun dalam beberapa hari mendatang dan hujan diperkirakan akan turun pada bulan April, tepat sebelum negara itu merayakan festival terbesarnya, Idul Fitri.*