Hidayatullah.com—Sekitar 100 tentara penjajah ‘Israel’ luka parah di bagian matanya karena tidak menggunakan kacamata pelindung selama pertempuran yang dilakukan oleh tentara pendudukan di Jalur Gaza, demikian laporan media resmi Zionis dikutip Al Jazeera hari Rabu (6/12/2023).
Pejabat Otoritas Penyiaran Israel mengatakan bahwa cedera pada mata prajurit Zionis ini diakibatkan oleh ledakan, tembakan, dan pecahan peluru yang beterbangan, akibat tidak memakai kacamata pelindung, dan mencatat bahwa antara 10 dan 15% dari cedera ini menyebabkan kebutaan di satu atau kedua mata.
Israeli Public Broadcasting Corporation (IPBC) menjelaskan bahwa para prajurit ini dianggap lalai menggunakan kacamata pelindung selama aktivitas perang.
Namun penjajah menyangkal bahwa pihaknya mengalami kekurangan kacamata pelindung, dan mengatakan bahwa mereka berupaya meningkatkan kampanye kesadaran di kalangan tentara untuk menggunakannya.
Pihak penjajah mengindikasikan bahwa Rumah Sakit Soroka di Kota Beersheba (selatan) saja menerima 40 tentara yang terluka di matanya, mencatat bahwa selama tiga hari terakhir saja rumah sakit tersebut menerima 5 tentara yang terluka parah di matanya, dan beberapa dari mereka menjalani operasi yang sulit.
Mengingat banyaknya cedera mata yang dialami tentara Israel di Gaza, Soroka memimpin kampanye donasi untuk membeli kacamata pelindung bagi tentara tersebut, menurut sumber yang sama.
Hingga Rabu malam, jumlah korban tewas tentara penjajah sejak awal agresi di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 411, termasuk 10 orang dalam 24 jam terakhir, menurut sumber resmi dikutip Al Jazeera.*