Hidayatullah.com– Kebanyakan barang yang datang dari negara enam negara Afrika – Angola, Republik Demokratik Kongo, Gambia, Mali, Madagaskar, dan Mauritania – tidak akan lagi dikenakan tarif ketika memasuki pasar China setelah mereka menandatangani kesepakatan bebas tarif dengan pemerintah Beijing.
China merupakan konsumen kobalt terbesar dari RD Kongo, sementara budaya kafe yang sedang marak di kalangan kaum muda China membutuhkan pasokan kopi dari Afrika lebih banyak lagi.
Kesepakatan baru dengan China itu, yang mulai berlaku pada Hari Natal (25/12/2023), dibuat menyusul kritik bahwa Tiongkok selama ini hanya tertarik membeli bahan mentah dari benua itu, lansir BBC Sabtu (9/12/2023).
Sekarang kesepakatan itu dibangga-banggakan oleh Komisi Tarif Bea Cukai di Dewan Negara (badan Partai Komunis yang menguasai pemerintahan China) sebagai bukti “semangat kerja sama dan persahabatan China-Afrika” dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama di masa depan.
Saat ini, sudah ada lebih dari 20 negara Afrika lain yang menandatangani kesepakatan bebas tarif dengan China, menurut laporan South China Morning Post.*