Hidayatullah.com– Menteri Luar Negeri Uganda Henry Okello Oryem dihujani kecaman setelah menyebut orang yang mati kelaparan di negeri yang subur itu sebagai idiot (orang bodoh).
Pada tahun 2022, lebih dari 2.200 orang meninggal dunia di Uganda bagian utara akibat kelaparan dan penyakit yang berkaitan dengannya.
Namun, Oryem berargumen bahwa mengingat Uganda memiliki iklim yang bagus dan tanah yang subur, maka seharusnya masyarakat bisa membudidayakan makanan mereka sendiri.
“Hanya orang idiot, benar-benar idiot, yang bisa mati kelaparan di Uganda,” kata Oryem kepada kanal televisi NTV Uganda seperti dilansir BBC Kamis (25/1/2024).
“Jika Anda mau bekerja keras, ada lahan di Uganda. Iklimnya bagus meskipun adala perubahan iklim. Apabila Anda mau berusaha lebih keras untuk bangun pagi dan pergi bekerja, mengolah lahan Anda, menanam benih, merawat tanaman Anda, sudah pasti, bagaimana mungkin Anda akan gagal mendapatkan makanan?”
Menurut Uganda Human Rights Commission, yang dibentuk berdasarkan tuntutan konstitusi, kekurangan pangan di bagian timur laut Uganda telah merenggut nyawa setengah juta orang.
Komentar Oryem itu tentunya mengundang kecaman.
Moses Aleper, seorang anggota legislatif dari dapil Chekwii, salah satu daerah di Karamoja yang terdampak kelaparan, mengatakan kepada BBC bahwa pandangan Oryem itu “tidak benar” dan sangat disayangkan keluar dari mulut pejabat pemerintah yang seharusnya sangat memahami kondisi di negerinya sendiri.
“Saya berasal dari salah satu daerah paling produktif di Karamoja di mana di sana ada cukup hujan dan kami menghasilkan bahan pangan. Namun, dalam situasi di mana cuaca tidak mendukung kami, cuaca berubah-ubah, kami pasti gagal mendapatkan makanan. Dan biasanya orang pasti mengalami kesulitan pangan dan akhirnya kelaparan merajalela.”
Lebih lanjut Aleper mengatakan bahwa kelaparan di daerah itu seringkali disebabkan oleh “masalah-masalah di luar kontrol manusia”, seperti cuaca yang kerap berubah-ubah disebabkan perubahan iklim global.
Jurnalis dan penulis ternama Uganda Charles Onyango-Obbo juga mengkritik komentar Oryem, mengatakan bahwa pejabat tinggi pemerintah itu gagal memahami bahwa kelaparan yang terjadi di Uganda disebabkan masalah distribusi atau pasar.
Data resmi perihal situasi pangan di Karamoja saat ini tidak tersedia. Namun, daerah yang beriklim semi-kering itu kerap mengalami kelaparan di musim kemarau.*