Hidayatullah.com– Duta Besar Inggris untuk Meksiko dipecat diam-diam awal tahun ini setelah dia menodongkan senapan serbu ke arah seorang staf lokal kedutaan. Insiden itu terungkap ke publik setelah rekaman videonya diunggah ke media sosial.
Financial Times melaporkan bahwa Jon Benjamin sedang dalam perjalanan ke Durango Sinaloa, dua negara bagian di mana terdapat geng-geng kriminal bersenjata dan kartel narkoba, ketika dia mengarahkan moncong senapan itu ke orang yang berada di dekatnya.
Senjata api tersebut diduga milik pengawal keamanan yang mendampingi diplomat tersebut, yang kemudian dipecat menyusul insiden itu pada bulan April.
Video itu diunggah ke platform X oleh sebuah akun anonim. “Mengingat setiap hari terjadi pembunuhan di Meksiko oleh para pengedar narkoba, dia berani becanda [seperti ini],” tulis akun itu, seperti dilansir The Guardian (31/5/2024).
Meksiko mengalami lebih dari 30.000 pembunuhan setahun kurun enam tahun terakhir – salah satu negara dengan kasus pembunuhan terbanyak di Amerika Latin – karena organisasi kriminal menguasai banyak teritori dan bisnis di berbagai penjuru negeri itu.
Benjamin, 61, pada situs web pemerintah Inggris sudah tidak tercantum sebagai duta besar.
Benjamin diutus menjadi duta besar Inggris untuk Meksiko pada 2021, setelah sebelumnya memegang pos yang sama di Chile, Turki, Ghana, Indonesia dan Amerika Serikat sepanjang karirnya selama hampir 4 dekade.
Foreign, Commonwealth and Development Office tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan The Guardian, tetapi mengatakan kepada Financial Times bajwa pihaknya mengetahui insiden tersebut dan sudah mengambil tindakan yang patut.
Hubungan diplomatik Inggris dengan Meksiko, negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar di Amerika Latin, sejauh ini senantiasa baik dan tidak ada kontroversi. Kedua negara sedang melakukan negosiasi kesepakatan dagang baru sejak 2022.
Menjelang pemilu yang digelar belum lama ini, 30 kandidat dibunuh dan ratusan lainnya memilih untuk mengundurkan diri disebabkan geng narkoba dan kriminal berusaha menempatkan pejabat publik yang “ramah” terhadap mereka.
Rabu pekan lalu, hari terakhir masa kampanye, seorang pria pelaku penembakan sengaja merekam sendiri aksinya menembak mati calon wali kota dari pihak oposisi José Alfredo Cabrera di kota kecil Coyuca de Benítez, di Guerrero. Pria itu kemudian dinetralkan dengan tembakan balasan oleh para pengawal Cabrera.*