Hidayatullah.com – Kepala Staf Brigade Golani Angkatan Darat ‘Israel’, Yoav Yarom, mengajukan pengunduran dirinya pada 25 November buntut tewasnya kematian seorang peneliti arkeologi Yahudi di Lebanon selatan pada pekan lalu.
Melansir Radio Angkatan Darat ‘Israel’ pada Senin (25/11/2024), Yarom memberi izin kepada Zeev Erlich, 71 tahun, untuk memasuki sektor barat Lebanon selatan meskipun tidak ada izin bagi peneliti tersebut untuk berada di zona tempur.
Times of Israel melaporkan bahwa Yarom mengizinkan Erlich untuk menemaninya dan beberapa tentara lain dalam kunjungan ke sebuah benteng kuno, karena ia percaya bahwa daerah itu aman.
Namun, dua petempur Hizbullah bersembunyi di lokasi tersebut dan menyergap kelompok tersebut, menewaskan Erlich dan Gur Kehati, seorang tentara.
Yarom dan seorang komandan kompi dari Batalyon ke-13 Brigade Golani juga terluka.
Tentara dan polisi militer ‘Israel’ meluncurkan penyelidikan untuk menyelidiki insiden tersebut.
Gerakan pemukim Yahudi ‘Israel’ tidak hanya ingin mencaplok wilayah Palestina yang diduduki di Gaza dan Tepi Barat, tetapi juga Lebanon selatan. Mereka mengklaim bahwa invasi darat ‘Israel’ saat ini ke Lebanon selatan adalah bagian dari upaya mesianis untuk “merebut kembali” wilayah yang berada dalam batas-batas ajaran mereka yang disebut Tanah Israel.
Meski terus melancarkan serangan udara di Lebanon, pasukan darat ‘Israel’ telah mengalami kerugian besar dalam pertempuran melawan Hizbullah.
Menurut hitungan resmi ‘Israel’, 803 tentaranya telah terbunuh di Gaza dan Lebanon sejak dimulainya perang di kedua front tersebut pada Oktober 2023.
‘Israel’ telah membunuh 3.768 warga Lebanon dan melukai 15.699 orang sejak awal perang. Pada hari Minggu, pemboman ‘Israel’ menewaskan 14 warga Lebanon dan melukai 73 orang.*