Hidayatullah.com—Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustad Adi Hidayat (UAH) mengatakan, iman dan ilmu pengetahuan harus menjadi panduan menuju konsep Islam Berkemajuan yang dijalankan Perguruan Tinggi dan Kampus Muhammadiyah.
“Diantara visi terbesar yang ditampilkan oleh Muhammadiyah kini adalah membangun visi gerakan islam berkemajuan. Bila kita riset dalam Al Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW yang kemudian dikuatkan dengan perjalanan sejarah yang tercatat, konsep agama Islam itu sangat lengkap dan sempurna. Inilah yang merupakan penguat kebenaran dalam Islam,” jelas UAH Kajian bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), belum lama ini.
Dalam kajian yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat umum ini ia menjelaskan tentang konsep kebenaran dalam Al-Islam.
UAH membahas tentang bagaimana proses menuju Islam Berkemajuan itu ada garis-garisnya, dan garis awalnya adalah melalui Ilmu Pengetahuan. Kampus sebagai institusi pendidikan, harus mampu mengangkat derajat pada dua aspek utama yaitu iman dan pengetahuan.
“Ada Hadist Nabi disebutkan bahwa ketika sahabat diskusi santai dengan Nabi, maka derajat mereka selalu terangkat. Yang terangkat kalau bukan imannya, itu ilmunya. Terapkan Hadist ini, bagaimana ketika ngobrol-ngobrol dengan dosen itu bisa mengangkat derajat mahasiswanya. Usahakan obrolan itu agar dapat mengangkat iman dan meninggikan pengetahuannya,” papar UAH dalam kajian hasil kerja sama antara UMY dengan Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah..
“Kajian ini berlangsung di kampus, maka bagaimana Islam membawa kita melalui dunia kampus (sebagai pusat pengetahuan) untuk mengarahkan pada visi Islam berkemajuan dan kesimpulannya adalah jadikan pusat-pusat pendidikan itu sebagai pusat yang dapat mengangkat derajat pada 2 aspek utama yaitu imannya dan pengetahuannya,” ujar UAH.
Dengan visi besar yang ditampilkan oleh Muhammadiyah yaitu membangun visi gerakan Islam Berkemajuan, UAH dapat menjadi episentrum diantara seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dimana kampus harus bisa berperan dalam meningkatkan derajat para pembelajar.
Dalam kesempatan tersebut, UMY juga luncurkan lima program beasiswa di tahun 2025 yang terdiri dari Beasiswa Hafizh, Beasiswa Qori’, Beasiswa Kader Unggulan Muhammadiyah, Beasiswa Tapak Suci, dan beasiswa Dai dengan total nilai sebesar 8,2 Miliar Rupiah.*