Hidayatullah.com–Meski belum ada kejelasan mengenai kepastian agenda rencanapa proyek Lippo Grup di Kota Padang, namun arus penolakan terhadap pembangunan super blok Siloam dan RS. Siloam masih terus berlanjut.
Kali ini, penolakan tersebut datang dari mahasiswa Minangkabau di Mesir yang tergabung dalam Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir.
Ketua KMM Mesir Muhammad Syukron menjelaskan alasan mahasiswa Minangkabau menolak hal tersebut karena demi mempertahankan filosofi masyarakat minangkabau Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah, artinya adat itu didasarkan kepada syariat dan syariat berdasarkan kepada al-Quran.
Ia juga melanjutkan alasan terpenting lainnya untuk menolak RS. Lippo, “Sebagai upaya preventif sebelum terjadinya musibah akidah di Minangkabau.” Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada musibah yang lebih besar dari pada musibah agama.
“Melihat adanya kejanggalan dan reaksi masyarakat terhadap pembangunan Super Blok Lippo/Siloam oleh Lippo Group yang berindikasi kepada kristenisasi berkedok investasi, akan berdampak negatif terhadap akidah umat Islam di Sumatera Barat dan berpotensi merusak nilai-nilai Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai yang menjadi titik tolak pembangunan Sumatera Barat,” demikian rilis KMM dikirim ke redaksi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Lebih jauh LMM mendesak Pemerintah Kota Padang untuk segera membatalkan izin pembangunan Super Blok Lippo/Siloam tersebut.*/kiriman Ahwazy Anhar