Hidayatullah.com—Sejak hari Jumat-Ahad (25-27/10/2013) sebanyak perwakilan mahasiswa dari 32 Negara di Asia Pasifik mengikuti konferensi pemimpin muda di Pulau Tidung.
Konferensi yang diselenggarakan oleh Young Leader Forum (YLF) diikuti sebanyak 150 peserta. Mereka memberikan gagasan cemerlangnya untuk membantu memecahkan masalah masyarakat dunia yang berada di kawasan Asia Pasifik.
Dengan tema “New Strategy Culture for Peace and Green World”, selama tiga hari kegiatan, para peserta diberikan dua topik utama yaitu isu perdamaian (peace) dan dunia hijau (green world).
Menurut Nysdee Basri, Ketua Panitia acara, tujuan diselenggarakannya konferensi ini tidak lain agar para mahasiswa yang memiliki integritas dan idealisme ikut terlibat dalam isu global yang akrab dengan masyarakat.
Hari pertama, para peserta memperkenalkan budaya negaranya. Di hari kedua dan ketiga para peserta fokus membahas persoalan konflik sosial dan pengrusakan alam.
Dengan metode Focus Group Discussion (FGD), para peserta dapat menghasilkan rumusan strategis.
“Hasil rumusan tersebut kemudian dijadikan sebuah draft solusi bagi para stakeholder di negaranya masing-masing, “ demikian ungkap Jamal, salah salu panitia yang berasal dari Bangladesh.
Dalam suasana konferensi ini, rasa perdamaian dan ketentraman antar peserta sangat terasa.
Maryanto Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PB PII mengatakan, “Dari konferensi ini kami mendapatkan banyak manfaat, baik dari sisi pengetahuan dan program tindak lanjut setelah konferensi ini, terutama penjalinan kerjasama PB PII dengan Persatuan Mahasiswa Asing di Indonesia. Ini tidak lepas dari suasana keakraban yang terbangun selama konferensi berlangsung.”
Sementara Helmi Al Djufri, Wasekjend PB PII menjelaskan, bahwa konferensi pemimpin muda tingkat Asia Pasifik ini dapat menjadi contoh bagi kalangan PII khususnya untuk membuka cakrawala pengetahuan internasionalnya agar jaringan gerakan dakwah dapat lebih terasa bagi ummat Muslim minoritas di negaranya.*/bung