Hidayatullah.com– Presiden Joko Widodo, orang nomor satu di Indonesia tersebut masuk ke dalam pembahasan di kelas perkuliahan SPI Jakarta. Dalam kuliah yang diselenggarakan di bilangan Kalibata itu, pemateri banyak menggunakan berita-berita mengenai Jokowi sebagai contoh dalam pembahasan materi “Jurnalistik Dasar” bagi para peserta.
Beberapa contoh dari berita tersebut sempat membuat sebagian peserta terhibur sekaligus menambah wawasan kepada mereka terkait berita-berita yang sering mereka temui.
Dalam kesempatan tersebut, Erwyn Kurniawan, sang pemateri pada Rabu (18/09/2019) itu, memaparkan beberapa perhitungan konten berita yang nantinya layak menjadi berita.
“Satu orang biasa dan satu kehidupan biasa, itu bukan berita. Misalnya, Rasyid ini orang biasa ditambah kehidupannya yang biasa juga, apa ini bisa jadi berita? Tidak. Memang Rasyid siapa?” paparnya disusul dengan gelak tawa para peserta.
Selain itu, pimpinan redaksi di sebuah portal berita online tersebut juga menjelaskan nilai-nilai dalam berita yang merupakan unsur-unsur yang harus ada. Dalam penjelasannya, ia mengatakan bahwa berita itu memiliki nilai signifikansi. Konten yang akan diangkat menjadi berita itu haruslah menyangkut hajat banyak orang, seperti misalnya kasus kebakaran hutan dan lahan yang saat ini sedang melanda negeri kita.
Erwyn juga mengatakan bahwa keterkenalan atau prominence itu berpengaruh terhadap nilai dari suatu berita.
“Kita bisa ambil contoh berita presiden kita yang sepatunya kotor setelah mengunjungi daerah kebakaran. Kenapa itu bisa jadi berita? Karena names make news. Ambil lagi contoh kasus suap yang menimpa Menteri Agama, itu bisa jadi berita yang bernilai karena hal tersebut,” ujarnya lagi.
Bagi Erwyn, yang terpenting dalam melatih kemampuan menulis adalah PBB, yaitu paksa, bisa, dan biasa. Hal tersebut ia aplikasikan di akhir perkuliahan.
Para peserta kuliah diminta untuk menulis sebuah reportase mengenai perkuliahannya. Kemudian beberapa karya peserta dibedah olehnya dan menjadi tambahan ilmu bagi peserta lainnya.* Diah Puspita Wulan