Hidayatullah.com— Gelombang pertama kepulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air akan dimulai pada Kamis, 9 Oktober. Hal ini karena jamaah haji Indonesia telah menyelesaikan seluruh rukun dan kewajiban haji, setelah menyelesaikan melempar jumrah di Mina dan tawaf ifadah di Masjidil Haram.
“Ini (Selasa) hari ketiga kegiatan di Armina (wukuf di Arafah, menginap Muzdalifah, dan menginap serta melempar jumrah di Mina). Secara umum berjalan lancar. Sebesar 45 persen jamaah meninggalkan Mina saat nafar awal (hanya menginap dua hari di Mina),” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi, Ahmad Jauhari, di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Selasa (7/10/2014).
“Dan hari ini (Selasa) 55 persen jamaah (mengambil nafar akhir atau menginap tiga malam di Mina) bergerak ke pemondokan ke Makkah untuk melanjutkan tawaf ifadah,” katanya.
Jalan di depan Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah yang merupakan salah satu jalur utama antara Makkah dan Mina sudah sepi dari jamaah haji pada sore hari.
Biasanya jalan ini ramai oleh jamaah haji yang lalu lalang antara Mina-Makkah. Pada sore hari, arus kendaraan menuju Mina juga sudah dibuka. Padahal sebelumnya ditutup dan hanya diperuntukan bagi pejalan kaki.
Dalam ibadah haji, setelah wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, jamaah haji menginap dan melempar jumrah di Mina serta tawaf ifadah di Masjidil Haram, yang keduanya bisa dilakukan tidak secara berurutan.
Bagi jamaah haji yang belum melaksanakan tawaf ifadah, setelah melempar jumrah mereka menuju Masjidil Haram untuk melaksanakannya.
Berdasarkan pantuan dari televisi setempat, pada Selasa siang hingga malam hari banyak jamaah haji yang melakukan tawaf. Jalan menuju Masjidil Haram juga macet.*