Hidayatullah.com- Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah untuk sementara menangguhkan pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan demi mencegah penyebaran COVID-19, virus corona jenis baru.
Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah Arab Saudi, Abdulaziz bin Wazzan lewat siaran pers Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, menyatakan, kebijakan itu diambil sebagai bagian dari upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mencegah masuknya virus mematikan asal China itu.
Lantas bagaimana sikap Indonesia?
Presiden RI Joko Widodo menghormati kebijakan Kerajaan Arab Saudi tersebut karena penyebaran virus corona di wilayah Timur Tengah.
“Kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, kita menghormati karena apapun yang namanya kesehatan itu memang dinomorsatukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, sangat menghargai itu,” kata Presiden saat menjawab pertanyaan wartawan setelah mengikuti acara Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Ballroom 2 & 3, Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (17/02/2020) sebagaimana disiarkan Humas Setkab.
Presiden mengatakan, penghentian visa umrah itu berlaku bagi semua negara, tidak hanya Indonesia.
”Untuk semua negara yang karena mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus corona. Kita sangat menghargai itu,” jelas Presiden.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia per tanggal 25 Februari 2020, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.
Di antara negara yang melaporkan kasus COVID-19 ada negara tempat warga Muslim tinggal seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir, dan India.
Diketahui sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, lewat rilis, telah melarang sementara warga negara asing yang mau masuk ke Saudi dalam rangka berumrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Selain menyetop sementara mengeluarkan visa umrah, Arab Saudi pun menyetop pemberian visa wisata bagi wisatawan asing yang berasal dari negara-negara yang punya kasus virus corona.
Arab Saudi juga akan menghentikan lalu lintas keluar masuk warga negara anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (GCC) ke wilayahnya dengan menggunakan kartu penduduk serta meminta warganya untuk tidak berpergian sementara waktu ke negara-negara yang terpapar virus corona.*