Hidayatullah.com–Pasca jatuhnya negeri 1001 malam oleh pasukan AS, Iraq kini dikabarkan tengah dibanjiri berbagai produk buatan Yahudi, Israel.
Seperti dikutip Islamonline, (5/7/2003) lalu, segala barang jasa yang diyakini produk buatan Israel itu dikenal baik dari segi kualitas dan rendah dalam harga.
Seorang pedagang asal Iraq, Thamir Sa’dun Al-Laami mengatakan, “Kebanyakkan peralatan electronik, sebagai contohnya peralatan satellite yang lebih murah dibandingkan dengan peralatan yang sama dengannya,” katanya.
“Sebahagian berkata kepada pembeli, jika anda inginkan peralatan yang harga murah belilah barang Israel, “ kata Thamir
Menurut pantauan Islamonline, semenjak Iraq jatuh di tangan AS, kebanyak rakyat mengalami kesulitan ekonomi. Karena itulah diantara sebagaian mereka ingin sesuatu yang murah.
Thamir membandingkan beberapa jenis barang serupa dengan harga yang berbeda.
“Sebagai contoh, alat pengering rambut (hair dryer) dari negara-negara Asia Tenggara berharga 30 hingga 40 dollar AS, tetapi kini dengan spesifikasi yang lebih yang diimpot dengan harga tidak lebih dari 15 dollar”.
“Saya menjelaskan kepada anda bahwa barang yang masuk kebanyakkan dari AS dan Yahudi, dan ia memberi profit margin yang banyak kepada pemilik toko dan menggalakkan mereka menerima barang tersebut.”
Pedagang lainnya juga mengatakan hal yang sama. Ahmad Qasim Al-Ka’bi, seorang pedagang kain mengatakan, “Pakaian yang dibawa masuk dan kelihatan dijual dikedai-kedai kecil ialah T-shirt yang berwarna-warna cantik, yang ditulis dengan nama-nama kota di Israel misalnya; Tel Aviv, Elat, dan ada juga yang kelihatan tulisan Hebrew yang kami tidak tahu maknanya, tidak ada nama produsennya, tetapi ia merupakan 100% Israel dan harganya murah “.
Barang-barang yang dibawah masuk ke Iraq dari Israel antara lain elektrik, pakaian jadi, hingga makanan.
Setrika bergambar lambing Isreal dan bintang Hexagin dipasarkan dengan harga 8 dollar.
Menurut beberapa pedagang setempat, masuknya barang milik Yahudi di negeri itu dilakukan dengan cara-cara tersembunyi.
Sebulan lalu, para ulama Shi’ah di Iraq menfatwakan haram hukumnya bagi warganya yang membiarkan tanahnya dijual pada orang Yahudi. Semenjak Iraq jatuh, ratusan orang Yahudi dikabarkan masuk ke Iraq dan tengah mengincar tanah-tanah mereka dengan harga enam kali lipat.
Setelah dijajah, kini warga Iraq tengah dibawah ancaman Yahudi Israel. (iol/cha)