Hidayatullah.com–Pemerintah Inggris akhirnya menarik para diplomatnya dari Iraq. Para diplomat ini telah dievakuasi dari kedutaannya yang terletak di kota Baghdad. Seperti dikatakan oleh salah seorang staf kedutaan Inggris, Sabtu (23/8).
Menurut staf tersebut, masih belum jelas kapan mereka akan kembali ke kedutaan tersebut. Semuanya tergantung kondisi keamanan dan keseriusan ancaman. “ Kami bertindak berdasarkan tinjauan keamanan,” kata staf tersebut.
Penarikan diplomat Ingris ini menyusul kejadian tewasnya tiga orang pasukan yang ditembak orang tak dikenal.
“Ini adalah tindakan pencegahan. Kami mengevaluasi ancaman tersebut sebagai bagian dari kebijakan keamanan,” kata Christopher Segar, Kepala Perwakilan Inggris di Iraq.
Ia bersama tiga diplomat muda dan delapan staf kedutaan asal Iraq pindah ke Istana Republik Baghdad, sejak tiga hari lalu. Kedutaan Inggris di Baghdad merupakan bekas tempat tinggal para gubernur zaman Ottoman, yang terletak di tengah-tengah kota.
Sekumpulan pria bersenjata menembak pasukan Inggris di kota Basra, Selatan negara itu semalam.
Jurubicara pasukan koalisi kepada kantor berita AFP, mengaakan, insiden ini terjadi tepat di pusat kota Basra pukul 08.30 waktu setempat. “Kami informasikan bahwa tiga tentara Inggris tewas tertembak dan satu orang lainnya mengalami cedera yang cukup serius.”
Ia mengatakan, seorang tentara Inggris tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sebelumnya, para saksi mata dan seorang serdadu Inggris berpangkat Mayor mengatakan, tiga tentara Inggris dan kurang lebih empat penduduk sipil Iraq terluka saat pasukan koalisi itu terlibak kontak senjata dengan para penembak tak dikenal.
Sabir Naama, seorang saksi mata mengatakan, tentara Inggris itu, yang tengah mengendari sebuah mobil ford, tiba-tiba disergap oleh pria bersenjata yang mengendarai truk Toyota di dekat sebuah kuburan tua Inggris. “Tentara Inggris yang mengendarai mobil Ford itu tertembak, dan mobil yang dikendarainya lepas kendali sehingga menabrak seorang perempuan dan dua anak kecil. Ia kemudian membanting stir hingga menabrak sebuah bangunan,” kata pria 48 tahun itu.
Ia menambahkan, terdapat seorang pria Iraq yang terjebak di tengah kontak senjata antara pasukan Inggris dan pria bersenjata tersebut. Akibatnya, kata dia, penduduk sipil itu ikut tertembak dan segera dibawa ke rumah sakit.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kematian pasukan Inggris di Iraq ini merupakan yang kesepuluh sejak Washington menyatakan berakhirnya perang pada 1 Mei lalu. Penembakan ini hanya berselang sembilan hari sejak sebuah bom yang dikendalikan oleh remote kontrol meledak di Basra.
Ketika itu, seorang pasukan Inggris meninggal. Sebelumnya, 24 Juni lalu, enam pasukan Inggris terbunuh di Al-Majar Al-Kabir, sebuah daerah di bagian tenggara Iraq.
Serangan terbaru ini, sekali gus memusnahkan cita-cita AS dan pemerintahan boneka -nya yang sebelumnya akan melakukan perubahan politik negara Iraq. (ap/afp/tnr)