Hidayatullah.com–Amerika Serikat sedang meminta Israel untuk bersiap sedia menggarap minyak dari Iraq ke ladang minyak di Haifa, melalui saluran pipa melwati Jordania.
Sebuah koran Yahudi, Haaretz semalam melaporkan, permintaan itu dibuat dalam surat kawat oleh pejabat Pentagon kepada seorang pejabat tertinggi Kementerian Luar Israel minggu lalu.
Pejabat Perdana Menteri Israel menganggap saluran pipa itu sebagai bonus terhadap tindakan Tel Aviv yang selama ini telah banyak mendukung Amerika dalam menyerang Iraq. Meski begitu, Israel tetap meminta Amerika untuk mengirim surat permintaan secara resmi.
Saluran pipa itu akan menyalurkan minyak dari kawasan Kirkuk, utara Iraq, menelusuri Mosul dan kemudiannya melintas Jordania sebelum kemudian menuju Israel.
Kirkuk adalah kawasan pengeluar minyak terbesar Iraq yang menghasilkan 40 persen pengeluaran negara itu.
Telegram Amerika itu turut meminta Israel menyerahkan kepada Pentagon biaya untuk memperbaiki saluran pipa minyak Mosul-Haifa, yang sejak terakhir digunakan pada tahun 1948, ketika Iraq membantu ekonomi Palestina.
Pelabuhan Haifa yang saat itu telah dikuasai Israel menyebabkan Iraq menutup minyak dan pipa hingga terlantar sejak sekian lama.
Kementerian Infrastruktur Israel sebelum ini telah menjalankan pengkajian terhadap perbaikan pipa minyak yang lebih besar di antara Kirkuk dan Haifa. Perbaikan pipa baru itu dijangka menelan boaya sebenar 400.000USD untuk setiap satu kilometernya.
Menteri Infrastruktur Israel, Yosef Paritzky semalam mengatakan, Haifa adalah destinasi menarik untuk minyak Iraq. Paritzky juga mengatakan, Jordan akan turut mendapat manfaat bila menerima iuran transit minyak, karena dia telah ikut membenarkan tanahnya digunakan.
Saluran pipa Haifa itu dikabarkan bakal ikut menambah perolehan iuran transit yang diterima oleh Ankara karena saat ini, minyak di Kirkuk disalurkan ke sebuah pelabuhan kecil di Mediterranean, dekat wilayah Suriah menerusi Turki.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Minggu lalu, (13/8/03), Iridium Satelit Israel, sebuah perusahaan telekomunikasi memenangkan kontrak untuk membangun jaringan pelayanan saluran telepon dan satelit di Iraq.
Selain mendapatkan hak penyedia data komunikasi satelit dan suara, Iridium Satelit Israel, juga mendapat hak menjual jasa pelayanan komunikasi, penyedia terminal langganan, dan segala peralatan yang berhubungan dengan kemunikasi di Iraq.
Meski AS dan Inggris terus berkampanye dengan mengatakan senjata pesmunah massal, toh bukti-bukti jahat terus terkuak. (afp/ap/bh/cha)