Hidayatullah.com–Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Rabu lalu mengatakan, umat Islam sedunia tidak akan memaafkan tindakan kejam yang dilakukan pasukan penjajah AS di kota suci kaum Syi’ah, Najaf, dan tempat lain di Iraq.
?Seluruh umat Islam dan warga Iraq tidak akan memaafkan kekejaman ini dan rakyat Iraq akan memberi reaksi ganas. Peristiwa yang dilakukan AS di Iraq, terutama di Najaf, salah satu tempat suci Syi’ah, akan kekal seperti kotoran yang melekat di wajah sombong AS.
?Mereka mengebom, menawan kota suci Najaf, mereka menobrak paksa pintu, tidak dapat dihalangi oleh apa pun untuk terus membunuh warga sipil,? ujarnya dalam pertemuan dengan wakil Kedutaan Iran di berbagai negara.
Menurut koran Daily Times, Washington, dengan alasan demokrasi dan kebebasan, AS telah menyakitkan hati umat Islam, membakar hati kaum Syi’ah serta memperluas jurang antara mereka dan negara Islam.
Khamenei mengecam keras apa yang disebutnya sebagai pengabaian masyarakat internasional sehubungang pertempuran di Najaf.
Kota suci kaum Syi’ah itu terus dibombarir pasukan AS dengan helikopter semnejak Selasa lalu. Pasukan penjajah itu turut mendesak warga segera meninggalkan kawasan itu.
Najaf merupakan tempat paling dikeramatan kaum Syi’ah seluruh dunia karena terdapat makam Ali, sepupu Nabi Muhammad.
Sejak kejatuhan bekas Presiden Saddam Hussein, ratusan ribu kaum Syi’ah Iran hijrah ke Najaf.
Penguasa wilayah Najaf, Adnan al-Zorfi, Rabu lalu bersumpah tidak akan membenarkan tentera AS mendekati makam itu.
?Mereka perlu berhenti di Dataran Midan. Jika kami mengambil keputusan untuk menuju ke kota lama, itu tugas polisi dan tentera Iraq, bukan tentera AS,? katanya.
Sementara itu, seorang pejabat militer AS, Senin lalu, mengatakan, al-Zorfi memberikan kebenaran kepada pasukan marinir untuk memasuki kawasan makam Ali dalam pertempuran mereka menentang pejuang Iraq yang setia kepada ulama muda Syi’ah, Muqtada al-Sadr. (dt/bh)