Hidayatullah.com–Sejak hari Rabu malam lalu, sejumlah besar jalan di Washington ditutup. Gedung Kapitol tempat dimana Presiden Bush mengucapkan sumpah jabatannya hingga Gedung Putih, ditempatkan sejumlah besar penembak jitu diatas atap gedung-gedung. Ribuan tentara dan polisi sejak beberapa hari lalu dikerahkan untuk melakukan tindakan pengamanan.
Di atas kawasan udara Washington diberlakukan larangan terbang. Pesawat helikopter Black Hawk, dan pesawat tempur melakukan penerbangan patroli.Sedangkan rudal penangkis serangan udara ditempatkan dilokasi yang strategis. Pasukan komando khusus, diperlengkapi peralatan untuk melacak adanya bahan senjata kimia dan biologi.
Sementara itu dalam pidato pelantikannya yang telah disiapkan untuk masa jabatan yang kedua, Presiden George W Bush menandaskan niatnya untuk meningkatkan perdamaian dan demokrasi di dunia. Serta untuk meningkatkan jaminan keamanan bagi Amerika Serikat. Dikatakannya, kebebasan di Amerika Serikat semakin tergantung terhadap kebebasan dinegara-negara lain. Dan harapan terbaik bagi perdamaian didunia, adalah meningkatkan kebebasan diseluruh dunia.
Aksi protes ikut membayangi pelantikan Presiden Bush. Padahal, dalam sejarah pelantikan seorang Presiden AS, jarang warga AS melakukan aksi protes dalam upacara pelantikan seorang Presiden. Sebagaimana diketahui, Presiden George W Bush memulai masa jabatannya pertama dan kedua, tidak mendapatkan dukungan yang populer seperti Presiden AS lainnya. Dukungannya yang diperolehnya jauh berada dibawah yang diperoleh Eisenhower, Richard Nixon, Ronald Reagan dan Bill Clinton.
Didukung warga AS
Meski Bush terpilih kembali memimpin AS untuk kedua kalinya, namun citranya di seluruh dunia tak ikut berubah. Baru-bau ini, hasil jajak pendapat yang di selenggarakan BBC, menyebut, 58 persen responden menyatakan, dunia semakin berbahaya sejak George W Bush menjadi Presiden. Sementara itu setengah dari 21 ribu responden yang ditanyai di 21 negara, menyatakan tidak ada perbedaan antara pemerintahan Bush dengan AS sendiri. Dikatakan, pengaruh AS di dunia memberikan citra yang sangat negatif.
Citra Bush yang negatif ini ikut mendorang penilaian warga masyarakat di seluruh dunia bahwa seluruh warga AS sama kejamnya dengan Bush. Warga Inggris, misalnya, merupakan mayoritas dalam jajak pendapat itu yang memberikan persepsi yang negatif terhadap Bush. Di Korea Selatan , sejumlah aktivis anti perang yang melancarkan aksi protes menyebut Presiden Bush sebagai seorang “teroris”. Ia disebut telah banyak menginjak-injak perdamaian dunia, dan membuat dunia menjadi tidak aman.
Lembaga hak asasi Amnesty Internasional memberikan tanggapan terhadap masa jabatan kedua Presiden George W Bush. Amnesty Internasional menyerukan kepada Bush untuk memfokuskan dirinya tanpa batas terhadap hak asasi Internasional. Dikatakannya, pada masa jabatan pertama, Bush sering melanggar dan melecehkan hak asasi Internasional, yang justru selalu didengungkannya untuk harus dihormati. Selanjutnya Amnesty Internasional juga menyerukan agar Bush menghormati semua norma hukum Internasional dan larangan melakukan penyiksaan.
Kesan buruk Bush dan masyarat AS juga diungkap Steven Kull. “Panilaian negatif terhadap sosok Bush sangat tinggi dan secara umum dianggap sebagai cerminan rakyat Amerika yang memilihnya kembali sebagi Presiden,” ujar Steven Kull, Direktur Program Perilaku Kebijakan Internasional di Universitas Maryland, sebagi pihak yang melakukan polling bekerjasama dengan perusahaan survey internasional, GlobalScan. “Kenyataan ini menjadi gambaran suram bagi AS, tambah Kull.
Dukungan warga AS terhadap Bush sehingga dia terpilih kembali menjadi Presiden, setidaknya telah melahirkan citra baru di dunia internasional. Bahwa mayoritas warga AS menyetujui segala langkah Bush yang telah menyengsarakan banyak orang dan memusuhi Islam. (dwwd/aj/cha)