Hidayatullah.com—Pihak pemerintahan Bush berencana melakukan dialog politik secara langsung dan bertatap muka dengan kalangan gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun yang paling dimusuhi pemerintah Mesir, tulis koran terkemuka Arab, Al-Sharq Al-Awsat kemarin.
AS melihat Al-Ikhwanul Al-Muslimun sebagai salah satu pergerakan oposisi paling berkuasa di Mesir saat ini, kata sumber diplomat Barat yang enggan disebut namanya kepada Al-Sharq Al-Awsat.
Pihak Amerika yakin, Washington mampu melakukan dan mempengaruhi gerakan itu melalui dialog.
Menurut sebuah sumber, memo AS tersebut, menekankan bahwa sudah tiba saatnya AS melihat kelompok keagamaan itu dari sudut berbeda. Dan tindakan memusuhinya hanya akan mencetuskan lebih banyak serangan terhadap kepentingan AS.
Sumber tersebut menambahkan, AS meminta kedutaan di negara itu untuk mencoba mendekati pemimpin gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun sebagai langkah awal mengadakan dialog.
Memo itu mencadangkan, selepas mencapai kesepakatan dengan pergerakan teresebut, Washington akan melakukan tekanan terhadap pemerintah Mesir supaya membolehkan anggota Al-Ikhwanul Al-Muslimun menyuarakan pandangan mereka dengan bebas dan memainkan peranan dalam pembentukan politik di negara itu.
Al-Ikhwan Al-Muslimun muncul di Mesir (Ismailiyah) pada tahun 1928, didirikan oleh Hasan Al-Banna. Awalnya gerakan ini masih belum terlalu bermain di bidang politik, sang pendiri masih lebih menekankan pembinaan individu, keluarga dan masyarakat. Al-Ikhwan Al-Muslimun telah dilarang di Mesir sejak 1954. Pihak pemerintah Mesir nampaknya begitu takut kelompok ini berkuasa dan merebut hati masyarakat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun, belakangan AS begitu menyedari popularitas gerakan ini semakin hari semakin melonjak di Mesir. (asa/bh/cha)