Hidayatullah.com–Farkhondeh Sadegh, 36, dan Laleh Keshavarz, 25, menjadi perempuan muslim (muslimat) pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia, Puncak Everest. Sadegh melakukan pendakian bersejarah itu dengan memimpin tim beranggotakan 21 orang dan total ada tujuh perempuan di sana. Kemarin tim ini pulang dan dielu-elukan di Bandara Teheran.
Farkhondeh, yang berprofesi sebagai desainer grafis, dan Laleh, dokter gigi, mencapai titik tertinggi Everest pada Senin, 30 Mei. Mereka mencapai titik setinggi 8848 meter itu bersama enam pendaki pria Iran dalam tim itu, serta empat penunjuk jalan dari Nepal.
"Tentu saja Tuhan menolong kami," kata Farkhondeh seperti dikutip Deccan Herald. "Dia memberi kami empat hari cuaca yang bagus dan kami mencapai puncak di hari pertama. Ketika kami mengontak lewat radio kepada teman-teman kami di base camp, mereka mulai menangis."
"Kami bangga atas upaya kami," lanjutnya. "Tak ada perempuan muslim yang melakukannya sebelumnya, kami yang pertama. Pendakian kami menunjukkan kepada negara lain bahwa kami (perempuan) bisa melakukan apa yang kami mau. Itulah kenapa begitu penting kami mencapai puncak itu."
Pencapaian itu juga menjawab keraguan yang sempat dilontarkan kepada Farkhondeh dkk. Tempat itu memang berbahaya. Hingga 2004 telah menewaskan 185 orang. Musim ini, enam pendaki lagi tewas. "Kami siap membayar dengan nyawa kami," tandas Farkhondeh yang keranjingan mendaki itu.
Yang tak kalah menarik adalah kisah Laleh Keshavarz. Pencapaian itu merupakan hadiah perkawinannya. Dokter gigi itu lantas memilih pendakian ke tempat berbahaya itu sebagai perayaan. Dan dia sukses dalam mengikuti tim yang dikirim Federasi Pendakian Gunung Iran itu. Dalam ekspedisi 10 minggu itu, tim memilih lewat "Zona Kematian", padang beku yang luas diliputi angin kencang, longsor dan guguran es.(jp)