Hidayatullah.com–Kepala lembaga pendidikan Muslim College itu mengatakan dia terbang dari London ke New York untuk memberi kuliah di Institut Chautauqua di New York, namun diperintahkan kembali.
Badawi mengatakan, bahkan dirirnya sempat ditahan selama enam jam hari Rabu dan bahwa dia kaget dan marah atas penolakkan itu.
Kantor Pelaksana Imigrasi dan Pabean Amerika mengatakan, pihaknya memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Dr Badawi "tidak bisa dibolehkan masuk". Kepada BBC Badawi mengaku sempat sangat marah ditahan selama enam jam.
Dr Badawi hadir bersama sejumlah pemuka agama di Inggris lainnya, termasuk Kepala Gereja Anglikan Inggris hari Minggu lalu untuk menyampaikan pernyataan brsama yang mengecam serangan "teroris jahat" di London.
Juru bicara pabean Amerika Janet Rapaport mengatakan ketika masalah itu muncul di bandara JFK, Dr Badawi secara sukarela menarik permohonannya untuk masuk ke negeri itu dan kembali pulang.
"Dia ditanyai lebih jauh dan setelah wawancara lebih dalam dia dianggap tidak dapat dibolehkan masuk," katanya.
Badawi, yang juga adalah pemimpin Dewan Masjid dan Imam Inggris, tadinya dijadwalkan untuk berbicara mengenai Hukum dan Agama dalam Masyarakat.
Perihal pelarangan terhadap orang Islam ini bukan hal baru. Sebelumnya, Dr. Tariq Ramadhan, cucu pendiri Al-Ikhwan Al-Muslimun, Hasan Al-Banna pernah dicekal masuk Amerika.
Selain itu, perlakukan aparat keamanan Amerika dengan orang-orang yang secara jelas memiliki nama Islam atau berwajah Arab sering sangat diskriminatifi dibanding orang lain yang tidak beragama Islam. Perlakukan Amerika itu nyatanya tak seiring dengan dengan motto negerinya yang dianggap ‘paling demokratis’. (bbc/hid/cha)