Sabtu, 30 Juli 2005
Hidayatullah.com–Presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan, semua pelajar asing harus meninggalkan sekolah-sekolah keagamaan, atau madrasah dari negara itu.
"Semua [orang asing] di madrasah, yang memiliki kewarganegaraan ganda sekalipun, akan meninggalkan Pakistan," kata Musharraf.
Ini merupakan bagian terbaru rangkaian langkah yang diumumkan Jenderal Musharraf sebagai langkah, apa yang dia namakan menekan tekanal pada ekstrimisme.
Madrasah disoroti setelah salah seorang pemboman London dilaporkan belajar di salah satu sekolah agama di Pakistan.
Langkah terhadap warga asing di sekolah-sekolah agama itu juga berlaku terhadap warga Pakistan yang memiliki kewarganegaraan ganda, kata laporan kantor berita AFP.
Jenderal Musharaf juga mengatakan kepada wartawan bahwa tindakan akan diambil terhadap madrassa yang tidak mendaftar kepada pihak berwenang.
Setelah serangan 11 September terhadap Amerika Serikat, pemerintah Pakistan memperketat ketentuan mengenai permohonan visa bagi siswa sekolah agama. Pakistan menyatakan, bisa akan batal begitu seorang siswa tidak lagi belajar di sekolah yang bersangkutan.
Tindakan Musaraf menekan pelajar asing ini bukanlah hal baru sebelumnya sudah pernah terjadi. Musaraf yang mantan militer, dikenal lebih dekat dengan Amerika Serikat dibanding membela warganya sendiri. (bbc/hid/cha)