Selasa, 16 Agustus 2005
Hidayatullah.com–Muslimin Malaysia diimbau agar menjalan shalat mohon hujan untuk mengusir asap kabut yang menyelimuti ibukota, Kuala Lumpur, dan kawasan sekitarnya.
Imbauan itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, satu hari setelah dia memaklumatkan keadaan darurat di dua kawasan yang paling parah dilanda asap kabut, atau yang lebih dikenal sebagai jerubu di Malaysia.
Demontsrasi yang melibatkan puluhan orang menatangi luar Kedubes RI di Kuala Lumpur. Mereka meminta agar Indonesia segera bertindak. Demontrans meminta Jakarta segera berbuat lebih banyak untuk meredam kebakaran di Sumatra yang menyebabkan polusi.
Mereka menyampaikan kemarahan karena tidak bisa bekerja sementara anak-anak mereka tidak bisa sekolah maupun menderita kesehatan disebabkan kiriman asap dari Indonesia, atau yang disebut dalam bahasa Malaysia sebagai jerubu.
Dalam aksi itu, mereka juga menyampaikan petisi kepada pemerintah Indonesia, seperti dijelaskan Sekjen Partai Tindakan Demokrasi, Lim Guan Eng yang mengkordinir unjuk rasa. .
Menurut Lim, jika Indonesia merasa tidak mampu mengatasi masalah, Jakarta seharusnya meminta bantuan internasional. "Saya percaya semua negara lain akan mau membantu Indonesia mengawal kebakaran di hutan, kerana kalau tidak mereka sendiri akan terjejas," kata Lim dikutip BBC.
Pengunjukrasa juga menyampaikan petisi kepada KBRI. Dalam petisi yang disampaikan sekitar pukul 11 pagi tadi di Kuala Lumpur, disebutkan pula permintaan ganti rugi. Akan tetapi, Lim menegaskan yang terpenting adalah menangani masalahnya.
Kamis lalu, para menteri dari kedua negara telah menyepakati rencana tiga butir untuk menangani kebakaran di Sumatra. Menurut kesepakatan itu, Malaysia akan membantu Indonesia memadamkan ribuan titik api.
Perundingan lanjutan diperkirakan akan digelar hari Jumat, namun belum ada pernyataan tentang kapan Indonesia akan mengambil tindakan untuk mengehntikan peladang di Sumatra mempraktikkan tebang dan bakar hutan.
Begitu merepotkannya, sampai-sampai PM Malaysia, Abdullah Badawi meminta warga Muslim agar menggunakan shalat Jum’at untuk memohon bantuan Allah, khususnya dalam bentuk curah hujan.
Meski agak sedikit reda, namun warga Malaysia masih mengenakan masker. Sementara sekolah-sekolah masih tetap diliburkan dan bau asap masih tercium di udara.
Lim menambahkan bahwa pengusaha Malaysia yang terlibat dalam pembakaran hutan di kawasan Indonesia merupakan pengkhianat negara.
Jika doa dan unjukrasa ini tidak membawa hasil, dan jika tida ada tindakan diambil di Indonesia, Malaysia harus menunggu hingga Oktober, ketika msuim hujan yang membersihkan udara biasanya tiba.
Minggu depan pemerintah Malaysia dan Indonesia akan membicarakan masalah kebakaran hutan lagi. Kasus kebakaran hutan di Indonesia yang sering merepotkan negara tetangga ini bahkan hampir tiap tahun terjadi. Namun pengalaman nampaknya belum cukup menjadi pelajaran bagi pemerinta untuk cepat mengatasinya. (bbc/nrwl/cha)