Rabu, 18 Agustus 2005
Hidayatullah.com–Warga Palestina menyambut gembira, Rabu, saat mereka menyaksikan tentara Israel bergerak ke Jalur Gaza untuk memaksa pemukim Yahudi keluar dari wilayah pendudukan itu.
"Tentu saja saya senang. Saya menyaksikan sedikitnya 500 tentara Israel tiba di Tel Katifa untuk mengeluarkan pemukim," kata Mohammad Al-Salqawi yang berusia 51 tahun, seorang petani yang rumah buruknya menghadap permukiman kecil yang berdekatan.
"Saya akan mengambil tanah saya kembali. Saya telah kehilangan rumah kaca yang dibongkar untuk membuat ruang bagi permukiman itu," kata Salqawi, yang mengenakan jubah baggy tradisional. Beberapa dari 16 anaknya berlari-lari mendekat untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.
"Saya merasa seperti saya dapat terbang, saya sangat gembira," kata Abu Ahmed, ayah dari 10 anak yang rumahnya dibongkar oleh tentara Israel pada saat perlawanan, saat ia menyaksikan dari atap rumah barunya di Khan Younis, di sebelah permukiman penting Neve Dekalim.
Tentara Israel membongkar ratusan bangunan pada saat menyerang ke Gaza. Tentara mengatakan pembongkaran itu digunakan untuk meluncurkan serangan.
Hamas menyatakan penarikan itu sebagai kemenangan bagi perlawanan, menaikkan poster di tembok Kota Gaza untuk memperlihatkan sejumlah pria bersenjata bertopeng melangkah di permukiman yang hancur. Penentang Israel atas penarikan itu juga mengatakan mereka akan membalas kekerasan.
Masalahnya, hingga kini, sebagaian warga Palestina takut bahwa rencana Sharon itu merupakan tipu muslihat untuk menguasai blok permukiman di Tepi Barat yang lebih besar. Sebab hanya empat dari 120 permukiman di sana (Tepi Barat) saja yang dipindahkan. Nah, pengusiran ini memang selamanya atau hanya sesaat? (Cha, berbagai sumber)