Kamis, 27 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Liga Arab bergabung dengan Rusia menolak ancaman pemberian sanksi, yang diusulkan oleh Amerika Serikat dan Perancis kepada Suriah, jika tidak bekerjasama sepenuhnya dengan tim Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyelidiki kematian mantan perdana menteri Lebanon, Rafik al-Hariri.
Sementara itu, putra Hariri, Saad, di Paris, Rabu (26/10), mengatakan dia juga tidak ingin Suriah dihukum dengan cara seperti itu. "Saya tidak menyetujui sanksi terhadap Suriah," ujarnya kepada para wartawan usai berbicara dengan Presiden Perancis Jacques Chirac.
Saad Hariri menambahkan bahwa komunitas internasional ingin Suriah memperlihatkan kerjasama yang lebih dalam proses penyelidikan. Namun dia mengatakan mereka adalah teman dari rakyat Suriah.
Menurutnya, Lebanon dan Suriah memiliki sejarah persahabatan yang panjang dan berkeinginan tetap mempertahankan kondisi tersebut.
Sumber-sumber yudisial mengatakan Lebanon telah menetapkan dua pria yang disebut dalam laporan PBB sebagai tersangka dalam pembunuhan Hariri. Sampai saat ini, jumlah tersangka yang terkait dengan pembunuhan Hariri mencapai 11 orang.
Dalam pernyataannya, Liga Arab mengatakan hasil investigasi belum selesai dan pihaknya melihat tidak logis atau legitimasi menerapkan sanksi kepada Suriah berdasarkan tuduhan-tuduhan yang hasil penyelidikannya belum selesai.
Paling Berambisi
Sebelumnya dua negara paling berambisi menguhukum Suriah, Amerika Serikat dan Prancis mendukung langkah-langkah untuk memaksa Suriah menahan setiap warganya yang dicurigai dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri.
Para pejabat kedua negara itu bahkan mengedarkan sebuah rancangan resolusi PBB Selasa petang yang mencakup imbauan bagi pembekuan aset dan larangan bepergian terhadap para tersangka dalam pembunuhan itu.
Rancangan resolusi itu diumumkan kepada publik setelah pertemuan Dewan Keamanan untuk membahas penyidikan PBB, yang mengemukakan keterlibatan pejabat-pejabat Suriah dan Lebanon dalam pembunuhan itu.
Sebelumnya Detlev Mehlis, ketua penyelidik yang ditunjuk PBB, mengimbau Suriah supaya meningkatkan kerja-sama dalam penyelidikan itu. Pejabat-pejabat Siria menolak pengusutan oleh PBB itu, dengan mengatakan penyidikan itu dipengaruhi oleh lawan-lawan Suriah.
Di Washington, Presiden Bush bahkan mendesak PBB meminta pertanggung jawaban Suriah atas apa yang ia sebut dukungan Suriah sampai sekarang bagi terorisme. Jika Liga Arab tetap tetap bekerjasama melawan setiap keinginan Amerika, apapun kehendak negeri adidaya itu boleh jadi tak akan pernah terlaksa. (aap/is/voa/cha)