Hidayatullah.com — Langkah ini diambil menyusul kerusuhan etnis terbaru yang menyebabkan sedikitnya lima orang tewas. Tidak ada penjelasan resmi mengapa pemecetan itu terjadi.
Unjuk rasa massal yang berujung kerusuhan di Urumqi bulan Juli lalu telah menyebabkan jatuhnya lebih 200 korban.
Xinhua mengumumkan ketua Partai Komunis Cina di Urumqi, Li Zhi, akan diganti oleh Zhu Hailun, kepala Komite Hukum Xinjiang.
Sebuah pernyataan tambahan menyebutkan Liu Yaohua, direktur Departemen Keamanan Wilayah Otonomi Xinjiang, juga turut dipecat.
Wartawan mengatakan ribuan pengunjuk rasa yang turun ke jalan-jalan di Urumqi dalam beberapa hari belakangan menuntut pemecatan Li karena tidak mampu menjaga ketentraman.
Wartawan BBC di Urumqi, Michael Bristow, mengatakan pemecatan itu tidak biasa karena sepertinya membenarkan bahwa pemerintah telah melakukan kesalahan dalam menangani kerusuhan etnis yang terjadi.
Pengamanan ketat
Keamanan di Urumqi sangat ketat minggu ini setelah ribuan warga suku Han berunjuk rasa menyangkut dugaan adanya penusukan menggunakan jarum suntik.
Hari Sabtu kemarin warga Han dengan marah berunjuk rasa di lapangan kota setelah muncul laporan adanya penusukan terhadap seorang anak kecil menggunakan jarum suntik oleh tiga orang Uighur.
Rekaman video menunjukkan bagaimana polisi membawa seorang anak laki-laki dan kerumunan massa dibubarkan.
Pejabat keamanan senior Cina, Meng Jianzhu, tiba di Urumqi hari Jumat lalu guna mencoba mengakkan kembali keamanan.
Ia dikutip oleh Xinhua mengatakan serangan jarum suntik merupakan kelanjutan kerusuhan bulan Juli lalu.
Penduduk Xinjiang terbagi rata antara ethnik Uighur dan Han. Namun tiga perempat warga Urumqi berasal dari Etnik Han.
Ketegangan antara komunitas Uighur dan Han telah berlangsung selama bertahun-tahun, tetapi kerusuhan bulan Juli lalu merupakan yang terburuk dalam beberapa dasawarsa ini.
Awalnya bermula dari protes jalanan warga Uighur atas perlakuan buruk yang mereka terima. Namun kemudian unjuk rasa itu tak terkendali dan berubah menjadi bentrokan massal. [bbc/hidayatullah.com]