Hidayatullah.com–Pemerintahan Turki memutuskan membatalkan rencana latihan militer bersama pihak Israel, yang sejatinya akan digelar dalam waktu dekat ini. Hal ini dilakukan Turki sebagai ungkapan solidaritas negara Eurasia itu atas Palestina, sekaligus sebagai protes atas Israel.
Keputusan pembatalan tersebut langsung mendapatkan sambutan hangat dari publik Turki. Ribuan masyarakat Turki turun ke jalan-jalan di beberapa kota besar untuk menyatakan dukungan mereka.
Masyarakat Turki meminta PM Erdogan untuk “tidak mengizinkan pesawat-pesawat Israel memasuki langit tanah air Turki karena pesawat-pesawat itu telah menghancurkan rumah-rumah rakyat Palestina”.
Sebelumnya, ratusan pemuda Turki melancarkan aksi demonstrasi di depan Konsulat Israel di Istanbul, menyusul aksi pendudukan Masjid Al-Aqsa oleh ekstrimis Yahudi–atas restu pemerintahan Israel–beberapa hari yang lalu.
Turki tercatat sebagai salah satu sekutu yang disegani Barat dan Israel di kawasan Timur Tengah. Selain sebagai negara besar yang letaknya mengapit kawasan segi tiga emas, yaitu Eropa, Timur Tengah, dan Kaukasus, Turki juga tercatat sebagai negara termaju di kawasan dalam pelbagai bidang, selain kedudukannya sebagai satu-satunya negara Timur Tengah dan negara Muslim yang menjadi anggota Pakta NATO.
Apa yang dilakukan Turki terkait permasalahan Palestina sejatinya dapat ditiru oleh negara-negara Arab–saudara kandung Palestina. Sayangnya, hingga saat ini, suara negara-negara Arab di hadapan penderitaan saudara mereka di Palestina terkesan melempem. [atj/mi/hidayatullah.com]