Hidayatullah.com–Suratkabar Wall Street Journal mengatakan, Brown mengumumkan keputusannya itu hari Rabu. Amerika Serikat sedang berusaha membujuk sekutunya di Eropa agar mengirim pasukan tambahan untuk memerangi Taliban.
Inggris saat ini mempunyai 9 ribu tentara di Afghanistan, kontingen militer kedua terbesar setelah Amerika Serikat, yang saat ini telah menempatkan kira-kira 65 ribu tentara di sana.
Banyak orang di Inggris mempertanyakan peran negaranya di Afghanistan karena peningkatan korban Inggris.
Kira-kira 212 tentara Inggris telah tewas di Afghanistan sejak penyerbuan yang dipimpin Amerika, yang menggulingkan pemerintah Taliban tahun 2001.
Menurun
Namun satu jajak pendapat yang diterbitkan Rabu menunjukkan, rencana Brown tak berdampak bagus. Survei menunjukkan, lebih dari sepertiga responden percaya bahwa semua pasukan Inggris harus ditarik dari kawasan itu, sebagaimana dikutip dari AFP.
Angka ini meningkat menjadi 36 persen dari 29 persen pada pertengahan September lalu, kata jajak pendapat yang dilakukan Populus untuk surat kabar The Times.
Jumlah responden wanita berpendapat, pengiriman 9.000 tentara Inggris adalah tidak mudah, dan empat dari 10 responden ingin agar pasukan Inggris ditarik, atau meningkat dari posisi bulan lalu. Tiga dari 1O responden wanita menghendaki penarikan.
Survei juga mengungkapkan penentangan terhadap mantan Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Richard Dannatt, yang dipilih sebagai penasihat oposisi Konservatif, yang memimpin Partai Buruh dalam jajak pendapat dengan pemilihan yang diperkirakan Juni depan.
Sekitar 48 persen responden percaya Dannatt, yang telah mengecam keras pemerintah berkaitan dengan peralatan tentara Inggris di Afghanistan, adalah keliru jika akan menjadi besar di partai politik hanya enam pekan setelah dia pensiun dari militer.
Sejumlah 221 tentara Inggris telah tewas di Afghanistan sejak serangan yang dipimpin AS pada tahun 2001. Dari jumlah itu, sedikitnya 190 tewas dalam pertempuran, kata Kementerian Pertahanan. [voa/ant/cha/hidayatullah.com]