Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Libanon, Ali al-Shami mengatakan, masyarakat internasional harus memaksa Dewan Keamanan PBB untuk menghukum Zionis Israel.
Sebagaimana dikutip IRNA, Ali al-Shami Senin, (19/4) seusai menghadiri Konferensi Perlucutan Senjata Nuklir Tehran, menandaskan, sangat disayangkan sejumlah negara melupakan gudang-gudang senjata nuklir Israel dan melontarkan berbagai tudingan palsu kepada Iran yang ingin memanfaatkan energi nuklir damai.
Seraya mengkritik kebijakan standar ganda segelintir adidaya, Shami menegaskan, kekuatan-kekuatan dunia harus berupaya menyingkirkan senjata pemusnah massal dari kawasan Timur Tengah.
Shami berharap Konferensi Perlucutan Senjata Nuklir Tehran dan pertemuan-pertemuan serupa mampu mencegah instabilitas politik internasional dan berupaya melucuti senjata nuklir serta memanfaatkannya untuk tujuan damai.
Lawan Israel
Sementara itu, Ali Shami dalam wawancaranya dengan Press TV mengatakan, “Pemerintah Libanon memberikan otoritas kepada Hizbullah untuk membebaskan wilayah yang diduduki Zionis Israel.”
Ali Shami juga mengkritik pelanggaran Zionis Israel terhadap kedaulatan Libanon.
“Meski resolusi 1701 diputuskan Dewan Keamanan (DK) PBB pada tahun 2006 untuk mengakhiri perang 33 hari, tapi Israel semenjak itu hingga kini melakukan pelanggaran zona udara lebih dari 65 kali,” jelas Ali Shami.
Lebih dari itu, pemerintah Libanon belum lama ini juga mengadukan pelanggaran Israel terhadap wilayah darat Libanon kepada DK PBB. Menlu Libanon juga mengatakan, “Hari Senin, Beirut dalam surat pengaduannya kepada DK PBB mengadukan masalah tentara Israel yang menyusup kawasan darat Libanon di Hasbani.”
Dalam statemen itu tertera bahwa tindakan tentara Israel terang-terangan bertentangan dengan resolusi 1701.
Sementara itu, Sekjen PBB menghendaki Israel supaya menghentikan pelanggaran zona udara Libanon. Dikatakannya, “Israel harus mengakhiri pelanggaran zona udara dan darat di desa timur Al-Ghajar.”
Pelanggaran udara Israel juga diakui oleh Pasukan Perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL). Belum lama ini, Jubir UNIFIL mengatakan, “Jet-jet tempur Israel berulangkali melakukan pelanggaran terhadap zona udara Libanon.” [irb/cha/hidayatullah.com]