Hidayatullah.com —Gush Shalom, sebuah LSM Israel, mengkritik tim investigasi insiden berdarah Mavi Marmara bentukan Israel, sebagai komisi yang tidak punya gigi dan kekuatan.
Dalam sebuah rilis persnya Senin (14/6), Gush Shalom menyatakan, “Ini adalah sebuah cover-up commission, tidak bergigi dan tidak memiliki kekuatan. Meskipun mau, komisi itu tidak akan bisa menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.”
“Teman-teman internasional dari Dore Gold tidak akan mengigit,” tambahnya, merujuk pada nama wakil Israel di PBB.
Gush Shalom maju ke Mahkamah Agung Israel, menuntut penunjukan komisi pimpinan Yaakov Tirkel, menantang kesahihan keputusan PM Netanyahu yang membentuk tim penyelidik insiden berdarah Freedom Flotilla tersebut.
“Istilah komisi, sedari awal mengecualikan hal-hal utama yang harusnya diselidiki,” tulis penyataan itu.
Organisasi perdamaian Israel itu menuduh pemerintah secara sengaja mengabaikan hukum Israel, dengan tidak “menunjukkan komisi penyelidik yang benar-benar independen, yang anggotanya ditunjuk olah ketua Mahkamah Agung, yang bebas dari campur tangan pemerintah.”
“Sebuah komisi semacam itu mungkin bisa mengungkap fakta, atau mencapai kesipulan, yang bisa jadi tidak nyaman bagi pemerintah. Tapi bahaya semacam itu tidak akan ada dengan komisi jinak buatan Netanyahu dan para menterinya,” lanjut rilis pers itu membandingkan komisi independen dengan komisi bentukan Israel.
Sementara itu, rakyat Palestina mengkritik keras keputusan Israel itu dan menuntut pembentukan komite internasional yang independen dan imparsial untuk menyelidiki peristiwa berdarah yang menimpa armada kemanusian menuju Gaza. [di/imc/gsh/ hidayatullah.com]