Hidayatullah.com–Kanaan Ubaid, Wakil Kepala Otorita Listrik Gaza, menyatakan bahwa satu-satunya pembangkit listrik yang ada di Gaza kembali berhenti beroperasi mulai hari Jumat (25/6) kemarin, karena kekurangan bahan bakar.
Menurut Ubaid, Otorita Palestina di Tepi barat adalah pihak yang bertanggung jawab atas krisis tersebut.
Ia mengatakan, Otorita Palestina di Tepi Barat menuduh Hamas yang memegang kuasa di Tepi Gaza, memungut uang dari penduduk dan tidak mengirimkannya ke Tepi Barat untuk membeli bahan bakar yang diperlukan.
Padahal Hamas sebagai pemegang pemerintahan di Gaza telah mentransfer uang sebesar USD 2 juta kamis lalu.
Dalam wawancaranya dengan Pusat Informasi Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, Ubaid mengatakan bahwa krisis listrik Gaza disebabkan oleh kurangnya pasokan bahan bakar.
Menurut keterangannya, Israel dulu memperbolehkan masuk 2.200 m3 bahan bakar setiap pekannya. Tapi kemudian disusutkan hingga 700 meter kubik saja. Sehingga pembangkit hanya bisa menghasilkan listrik separuh kapasitasnya saja, yaitu 25 MW.
Lebih lanjut dikatakannya, Menteri Keuangan Palestina di Tepi Barat tidak mengindahkan saran dari beberapa pihak agar bahan bakar industri diperbolehkan masuk ke Gaza.
Ubaid menuntut agar Otorita Lisrik dan Sumber Daya Nasional di Tepi Barat menekan menteri keuangan untuk mengirimkan bahan bakar yang diperlukan.[di/imc/hidayatullah.com]