Hidayatullah.com–Perdana Menteri Turki, Recep Thayyib Erdogan mengatakan bahwa negaranya menutup izin terbang bagi pesawat militer Israel di wilayah udara Turki. Keputusan ini masih sebagai efek dari serangan Israel terhadap Freedom Flotilla yang menewaskan sembilan relawan Turki. Demikian dilansir Al-Jazeera.net, Senin (28/6).
Pernyataan ini disampaikan Erdogan usai mengikuti pertemuan G-20 di Toronto.
Seperti dikutip oleh kantor berita Anatolia, Erdogan menyatakan bahwa Turki akan terus melakukan hal ini, sampai Israel mau memenuhi tuntutan Turki.
Erdogan menegaskan kembali tiga tuntutan Turki terhadap Israel. Tuntutan itu adalah, pembentukan tim penyelidikan internasional untuk kasus Mavi Marmara, kompensasi terhadap kerusakan dan penyitaan kapal-kapal yang menuju ke Gaza, dan penghentian secara total blokade Israel terhadap Jalur Gaza.
Namun menurut salah seorang pejabat Turki, larangan penerbangan pesawat-pesawat Israel itu hanya untuk pesawat militer saja, dan tidak termasuk pesawat sipil.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu Menteri Perhubungan Israel mengaku belum pernah menerima pemberitahuan resmi dari Turki mengenai keputusan itu.
Sejak kejadian Mavi Marmara pada tanggl 31 Mei lalu, hubungan Turki dengan Israel memang sangat tegang. [sdz/jzr/hidayatullah.com]