Hidayatullah.com–Proses perdamaian di Timur Tengah menjadi “korban” dalam proses perubahan yang sedang terjadi di negara-negara Arab. Demikian disampaikan Menteri Luar negeri Inggris William Hague.
William Hague, sebagaimana diberitakan BBC Selasa (9/2), mengatakan, momentum akan hilang jika dunia internasional hanya fokus kepada peristiwa yang terjadi di Mesir dan Tunisia.
Hague melakukan kunjungan selama tiga hari ke negara Afrika danTimur Tengah.
Dalam wawancara yang dilakukan dalam perjalanan ke Yordania, dia menekankan perhatian terhadap masa depan kawasan itu.
“Di tengah kesempatan bagi negara Tunisia dan Mesir, ada kekhawatiran bahwa proses perdamaian di Timur Tengah akan kehilangan momentum, dan masa depan yang tidak pasti di kawasan tersebut,” kata dia.
“Bagian dari kekhawatiran ini adalah ketidakpastian dan proses perubahan masih berjalan. Artinya, keadaan mendesak bagi Israel dan AS.”
Hague berbicara setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu telah mengatakan untuk memperkuat negara Israel apapun yang terjadi dalam kerusuhan di sejumlah negara Timur Tengah.
Menlu Inggris mengatakan, bukan saatnya untuk mengeluarkan pernyataan seperti itu.
Dia mendesak Israel untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang keras dan meminta agar AS memimpin proses perdamaian.
Dia menambahkan, tanpa langkah nyata, perdamaian mustahil akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Koresponden urusan diplomatik BBC, James Robbins mengatakan, pernyataan Hague menunjukan rasa frustasinya terhadap sikap Israel yang menolak berkompromi dalam penghentian pembangunan pemukiman Yahudi di Al Quds (Yerusalem) dan pemerintah Obama gagal untuk melakukan negosiasi.*