Hidayatullah.com–Brigadir Jenderal Mohammed Samir, juru bicara Angkatan Bersenjata Mesir hari Selasa (14/04/2015) menepis rumor tentang kematian dan cederanya sejumlah tentara Mesir selama keikut sertaannya dalam operasi militer “Ashifatul Hazm” (Badai Penghancur) melawan milisi pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah al-Houthi) di Yaman.
Sebagaimana dikutip rassd.com, juru bicara militer mengatakan dalam sebuah postingannya melalui halaman di situs jejaring sosial Facebook bahwasanya informasi yang beredar di situs-situs jejaring sosial tentang kematian tentara Mesir di Yaman merupakan bagian dari peperangan era keempat dan perang media informasi yang bertujuan untuk merusak citra tentara Mesir.
Brigadir Samir kembali menegaskan atas apa yang telah diinformasikan oleh Pemerintah Mesir, bahwasannya tidak ada Pasukan Darat Mesir yang bergabung dalam operasi “Ashifatul Hazm” karena Mesir hanya berpartisipasi dalam angkatan laut dan udara saja.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Kementrian Luar Negeri pada pemerintah, Ibrahim Mahlab, sejak lebih dari dua minggu, operasi “Ashifatul Hazm” itu dilancarkan, dibawah pimpinan Saudi dan gabungan Negara-negara Arab, salah satunya Mesir untuk melawan milisi Al-Hautsi di Yaman.*