Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe, Jum’at (2/9), mengatakan bahwa setiap upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai Negara Palestina di PBB telah menyebabkan diplomatik yang serius dan beresiko dalam organisasi internasional.
Selain itu, Alain Juppe juga mengharapkan agar Uni Eropa memiliki pendirian dan sikap yang sama terhadap Negara Palestina.
Dalam pertemuannya dengan sejumlah duta besar Perancis, Juppe mengatakan bahwa Perancis berharap Palestina dan Israel kembali ke meja perundingan, daripada harus mengambil resiko dari upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan di PBB.
Otoritas Pelestina merencanakan pada bulan ini akan meminta pengakuan Negara Pelestina kepada Majelis Umum PBB. Meski oposisi yang kuat untuk menolak Negara Palestina adalah Amerika Serikat dan Israel, namun Palestina tetap mengharapkan akan mendapatkan dukungan dari mayoritas anggota PBB.
Dalam tubuh Uni Eropa sendiri telah terbagi menjadi dua kubu mengenai Negara Palestina. Satu kubu, Perancis, Spanyol dan Inggris telah bersedia untuk mengakui negara Palestina. Sementara kubu lainnya adalah Jerman, Italia, Denmark dan Belanda.
Menurut para diplomat, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton akan mencoba untuk mencapai kesepakatan bersama mengenai Negara Palestina, yang disebut dengan “Pilihan Vatikan”.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Israel telah menegaskan bahwa permintaan Palestina tersebut tidak akan tercapai kecuali melalui perundingan dengan Israel.
Paletina menghentikan perundingannya dengan Israel setelah Israel terus menolak menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.*