Hidayatullah.com–Sebuah daerah di timur laut Spanyol yang berpenduduk 40 persen Muslim dikabarkan melarang suara adzan dikumandangkan.
Walikota Salt, Jaume Torramade, berketetapan bahwa suara panggilan shalat tidak akan pernah diperdengarkan di wilayah kekuasaannya selama ia menjabat.
Torramade menuding imigran Muslim di sana cenderung pada radikalisme dalam beberapa tahun terakhir. Demikian menurut laporan organisasi kebijakan Hudson Institute (05/9).
Dalam wawancara belum lama ini, Torramade berkata, “Beberapa tahun silam, wanita Magrib (Maroko) lebih kebarat-baratan. Tapi sekarang hal seperti itu jarang dilihat orang.”
“Kebanyakan imigran Muslim di Salt mengundang imam yang memaksakan aturan berperilaku dan berpakaian. Dulu wanita Muslim mengenakan blue jeans, tapi sekarang mereka menutupi rambutnya,” kata Torramade.
Sebelumnya pada pertengahan Agustus kemarin, sekelompok demonstran anti pendirian masjid di Salt sudah bersiap akan melakukan demonstrasi, tapi dilarang. Polisi melarang kelompok bernama PXC (Paltaforma untuk Catalonia) itu berunjuk rasa, untuk menghindari bentrokan dengan kelompok Muslim yang mendukung pendirian masjid. *