Hidayatullah.com–Bertahun-tahun berkembang rumor di Spanyol bahwa bayi-bayi dicuri dari ibu mereka oleh pemerintah yang bersekongkol dengan gereja Katolik.
Sebagaimana dilaporkan ABC News, Selasa (18/10/2011), kabar itu sekarang terungkap. Diperkirakan 300.000 bayi baru lahir telah direnggut dari ibu-ibu mereka di masa lampau. Dan pemerintah Spanyol baru beberapa bulan lalu saja mau melihat sejarah kelam mereka.
Cerita biadab itu berawal pada 1930-an, setelah diktator Francisco Franco memenangi perang saudara di Spanyol. Atas persetujuan pemerintahannya, bayi-bayi dari rakyat yang memberontak dipisahkan dari keluarganya untuk diberikan kepada keluarga yang “lebih baik”.
Pencurian bayi bermotif politik itu mulai berkurang pada tahun 1940-an. Tetapi kemudian digantikan dengan pencurian sejenis dengan motif yag berbeda. Bayi-bayi dicuri dari ibunya secara rutin untuk dijual kepada keluarga lain dengan harga ribuan dolar, oleh dokter-dokter dan para biarawati gereja yang sama yang menolong kelahiran mereka.
Praktek pencurian bayi itu terus berlangsung meskipun Franco telah lama meninggal pada tahun 1975.
Kasus kriminal penjualan bayi itu puluhan tahun tidak berhasil diungkap, hingga akhirnya awal tahun ini dua orang pria — yang berteman sejak masa kanak-kanak — mengetahui bahwa orangtua keduanya membeli mereka saat masih bayi dari seorang biarawati.
BBC mewawancarai Manoli Pagador yang berasal dari lingkungan kelas pekerja di pinggiran kota Madrid. Wanita itu memiliki tiga anak, tapi ia tidak pernah melupakan peristiwa kehilangan putranya hampir 40 tahun silam. Dokter saat itu mengatakan bahwa putranya meninggal dunia. Tapi, dia tidak pernah mempercayainya.
“Para dokter dan biarawati?” katanya kepada BBC. “Saya tidak bisa menuduh mereka berbohong, karena Spanyol ini (dulu) dikuasai Franco, seorang diktator. Bahkan samapi sekarang rakyat Spanyol enderung tidak mempertanyakan penguasa.”
Namun, belakangan rakyat Spanyol menuntut pertanggungjawaban kasus penculikan bayi secara sistematis oleh pemerintah dan gereja Katolik Spanyol itu.*