Hidayatullah.com–Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan larangan impor minyak Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina.
Trudeau mengatakan pendapatan minyak membantu menopang Presiden Vladimir Putin dan oligarki Rusia.
Sanksi Barat yang terkoordinasi terhadap Rusia telah menargetkan bank-banknya tetapi masih memperbolehkan ekspor minyak dan gasnya.
Tidak seperti Eropa, Kanada tidak terlalu bergantung pada minyak Rusia.
“Sementara Kanada mengimpor dalam jumlah yang sangat sedikit dalam beberapa tahun terakhir, tindakan ini mengirimkan pesan yang kuat,” kata Trudeau dalam konferensi pers seperti dilansir BBC Senin (28/2/2022).
Kanada mengimpor produk energi senilai C$289 juta pada tahun 2021, menurut Statistics Canada.
Kanada adalah produsen minyak terbesar keempat di dunia.
Akan tetapi, Eropa jauh lebih bergantung pada pasokan minyak dan gas Rusia. Seperempat dari impor minyak bumi dan sekitar 40% impor gas alam Uni Eropa dibelinya dari Rusia.
Menolak untuk membeli minyak dan gasnya akan menjadi sanksi yang sangat berat dari negara-negara Eropa, tetapi para pembuat kebijakan sejauh ini enggan mengambil langkah itu, khawatir akan dampaknya terhadap harga energi di negara mereka sendiri.
Harga minyak mentah Brent naik 4,6% menjadi $102 barel pada hari Senin setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia – salah satu produsen energi terbesar di dunia.
Sementara Inggris mendapatkan sebagian besar impornya dari Norwegia dan Amerika Serikat, harga bahan bakar di Inggris masih mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena invasi Rusia mempengaruhi pasar energi global.
Ekspor minyak dan gas Rusia mencakup seperlima dari ekonomi Rusia dan setengah dari pendapatannya berasal dari ekspor. Negara ini adalah mitra dagang minyak terbesar Uni Eropa, menurut data terbaru dari Eurostat.*