Hidayatullah.com–Sekitar 1.500 orang menjadi korban kekerasan bersenjata setiap harinya. Konferensi tingkat menteri Perserikatan bangsa-Bangsa, di Jenewa Senin, menyerukan agar hal itu segera diakhiri.
“Setiap hari, sekitar 1.500 orang terbunuh, baik akibat konflik bersenjata maupun akibat tindak kriminal biasa atau terorganisir,” kata Martin Dahinen, kepala Badan Pembangunan dan Kerjasama Swiss dikutip AFP Selasa (01/11/201).
Kekerasan seperti itu tidak hanya menghancurkan kehidupan, tapi juga menimbulkan kerugian material sekitar USD160 milyar setiap tahunnya, kata otoritas Swiss yang menjadi penyelenggara acara.
Kurang lebih 400 perwakilan dari 80 negara menghadiri pertemuan dua hari yang mengevaluasi kemajuan sejak ditandatanganinya Deklarasi Jenewa 2006, tentang pengurangan kekerasan bersenjata secara sigifikan sebelum tahun 2015.
Menurut hasil penelitian yang dirilis pekan lalu, ditemukan bahwa 526.000 orang meninggal akibat kekerasan setiap tahun. Sebanyak 55.000 di antaranya kehilangan nyawa dalam konflik bersenjata atau aksi terorisme.
Amerika Tengah merupakan kawasan yang paling rawan di dunia. Dalam laporan Global Burden of Armed Violence oleh Deklarasi Jenewa disebutkan bahwa El Salvador merupakan negara dengan jumlah korban tewas akibat kekerasan bersenjata tertinggi.*