Hidayatullah.com–Kurumunan orang yang mendatangi pertemuan umum Partai An-Nur di Alexandria, Mesir, terkejut melihat penyelenggara menutupi sebuah patung besar di tengah-tengah lapangan tempat mereka berkumpul, pada hari Senin lalu.
Patung bersusun tiga itu menampilkan bentuk empat putri duyung dengan dada terbuka menopang piringan besar terbuat dari marmer.
Pihak penyelenggara, yang berasal dari kelompok salafy Mesir, menutupi patung dengan kain dan tulisan berbunyi, “Wanita Mesir hanya untuk suami dan tanah air mereka.”
Sebagaimana dilansir Al Mishry Al Yaum (01/11/2011), para pemimpin partai itu telah mengumumkan bahwa mereka menentang patung-patung yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Sebelumnya, mereka dituduh menghancurkan sebuah patung Fir’aun Senusret di kota Mansura.
Dalam pertemuan itu jurubicara An-Nur, Abdul Mun’im Al Shahat, mengatakan bahwa partai mereka mengusung hukum syariat Islam dan ilmu pengetahuan moderen dalam membangun bangsa.*