Hidayatullah.com–Suha Arafat, istri mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat, menyangkal tuduhan terlibat dalam kasus korupsi di Tunisia, setelah pihak berwenang negara Afrika itu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya.
Al Arabiya melaporkan, Rabu (02/11/2011), pihak berwenang Tunisia mengeluarkan perintah penahanan untuk wanita itu, terkait kasus korupsi yang melibatkan istri mantan Presiden Tunisia Ben Ali, kata kantor kementerian kehakiman pada hari Senin.
Dalam wawancaranya dengan televisi Al Arabiya di program Panorama yang ditayangkan hari Selasa kemarin, Suha mengatakan bahwa “tuduhan itu hanyalah merupakan upaya untuk mengacaukan peninggalan dari seorang martir, Yasser Arafat.”
“Jika Abu Ammar [panggilan akrab mendiang Yasser Arafat] masih hidup, dia akan menyuruh saya mengabaikan tuduhan itu. Media Israel memanfaatkan kesempatan dan memusatkan perhatian pada nama Yasser Arafat, lebih dari nama saya, dalam rangka merusak reputasinya,” kata Suha.
Suha menyatakan kesedihannya, mengingat tudingan itu ditujukan kepadanya bertepatan dengan peringatan tujuh tahun kematian Yasser Arafat.
“Tuduhan itu juga datang saat Otoritas Palestina mencapai kemenangan besar dengan meraih keanggotaan penuh UNESCO, yang merupakan sebuah langkah untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB,” imbuhnya.
Saat ditanya mengapa ia sekarang tinggal di Malta, Suha menjelaskan bahwa dirinya “diusir keluar” dari rumahnya di Tunisia.
“Perabotan rumah saya dan semua benda milik pribadi saya dibuang ke jalan oleh Laila Al Trabelsi [istri mantan Presiden Tunisia Ben Ali], setelah saya menarik diri dari proyek Sekolah Internasional Carthage.”
Keluarga Yasser Arafat menjalin hubungan dengan Tunisia, saat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang ketika itu dipimpin Yasser Arafat, mendirikan markas besarnya di Tunisia pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an.
Menurut Reuters, setelah kematian suaminya, Suha Arafat menerima paspor Tunisia dan sering terlihat di negara itu bersama dengan istri Presiden Ben Ali.
Namun, kewarganegaraan Suha Arafat dicabut dari Tunisia, setelah terlibat pertikaian dengan Trabelsi di tahun 2007. Suha sekarang tinggal di Malta, begitu menurut keterangan seorang sumber yang pernah dekat dengan keluarga Yasser Arafat.
Tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya terkait dengan proyek pembangunan Sekolah Internasional Carthage (Kartago) , yang pernah dilakukannya bersama Trabelsi.
Dalam wawancara tersebut Suha mengatakan, dirinya memutuskan hubungan dengan proyek sekolah itu pada tahun 2007 dan memiliki dokumen-dokumen yang dapat membuktikan bahwa ia telah menjual saham di Carthage miliknya kepada keponakan perempuan dari istri mantan presiden Tunisia tersebut.
Sejak pecah revolusi rakyat di Tunisia, kejaksanaan memburu puluhan orang yang terkait dengan korupsi yang dituduhkan kepada Layla Al Trabelsi, istri presiden yang digulingkan.
Pengadilan juga mendakwa Ben Ali dan istrinya secara in absentia, dalam kasus pencurian, kepemilikan narkoba dan senjata, serta korupsi. Pengacara Ben Ali membantah dakwaan tersebut.*