Hidayatullah.com–Presiden Amerika Serikat Barack Obama, hari Rabu (16/11/2011), mengumumkan bahwa negaranya akan meningkatkan kerjasama militer dengan Australia mulai 2012.
Dalam konferensi pers bersama di Canberra, Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan, kedua negara sepakat mempererat aliansi kedua negara.
AS akan meningkatkan kerjasama militernya secara bertahap di Australia, dengan menempatkan sekitar 250 marinir di Teritorial Utara tahun depan.
AS akan membawa serta kendaraan, kapal perang dan pesawat tempur miliknya, serta menambah jumlah pasukannya menjadi setingkat batalian dengan kekuatan 1.000 personel pada 2014. Kesatuan marinir udara-darat akan diperkuat dengan 2.500 personel pada tahun 2016.
Dua tahun ke depan, jumlah pesawat AS juga akan tiba di pangkalan Tindal di Teritorial Utara.
“AS tidak memiliki sekutu yang lebih kuat dari Australia, yang diikat oleh nilai dan hak yang sama,” kata Obama, dikutip Xinhua.
Sementara Gillard mengatakan, ” Kehadiran AS akan memperkuat stabilitas kawasan Asia-Pasifik.”
Kerjasama militer Australia dan Amerika mencakup latihan operasi militer bersama, live firing (latihan atau perang dengan amunisi sungguhan), evakuasi, tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan.
Kerjasama tersebut tidak termasuk pengadaan pangkalan militer permanen AS di Australia. Saat ini sekitar 300 personel militer AS ditempatkan di Austraia dengan masa tugas dua atau tiga tahun.*