Hidayatullah.com–Pemerintah Myanmar berjanji mengejar para penghasut kerusuhan antara warga Buddha dan Muslim di negara bagian Rakhine, lapor The British Broadcasting Corporation (BBC) mengutip media setempat tadi malam, Ahad (17/06/2012).
Menteri Urusan Perbatasan Myanmar Thein Htay mengatakan, kekacauan tidak bisa diterima dan pemerintah akan membawa pihak-pihak yang terlibat ke pengadilan.
“Kekacauan tidak bisa diterima,” tegasnya seperti dikutip media Myanmar pada Ahad, 17 Juni.
Thein Htay juga mengatakan, pemerintah akan memulihkan ketertiban dan keamanan secepat mungkin.
“Pemerintah akan memastikan para pelaku diadili dan memulihkan stabilitas secepat mungkin,” tambah Thein Htay, setelah mengunjungi kawasan bergolak di Burma bagian barat.
Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 30.000 warga dari kelompok Buddha dan Muslim mengungsi akibat kerusuhan dan serangan balasan awal bulan ini.
Bantuan
Kedua pihak saling menuding bertanggung jawab atas pecahnya kekerasan yang telah memecah belah masyarakat yang sebelumnya hidup berdampingan selama bertahun-tahun.
Presiden Thein Sein telah memperingatkan bahwa kekerasan ini berpotensi mengganggu proses reformasi di negaranya.
Sementara itu PBB mengatakan, ribuan keluarga mengalami penderitaan besar kala musim hujan tiba.
Meski bantuan beras, air, dan penampungan tersedia di ibukota negara bagian Rakhine, daerah-daerah terpencil dikhawatirkan tidak terjangkau bantuan.
Menurut PBB, sekitar 10.000 warga sangat memerlukan penampungan sementara dan pangan di ibukota Rakhine, Sittwe.
Militer Myanmar, berbagai lembaga swadaya masyarakat, dan dermawan setempat memberikan bantuan makanan, air dan penampungan.*