Hidayatullah.com—Lebih dari 200 penguna paling aktif Twitter dan Facebook di Afghanistan hari Ahad (22/9/2013) berkumpul untuk pertama kalinya, guna membahas bagaimana internet dapat mengubah masyarakat tradisional.
Pertemuan dua hari itu disiarkan secara langsung lewat internet, dibahas diberbagai blog dan diramaikan dengan kicauan di Twitter, dengan subyek beragam mulai dari dampak teknologi hingga pemilihan umum dan bagaimana menghindari pelecehan lewat telepon seluler.
“Kami mempertemukan pengguna media sosial dari seluruh Afghanistan, sehingga mereka dapat saling berbagi pengalaman dan memperluas penggunaan media sosial,” kata Ahmad Shuja, salah seorang penyelenggara pertemuan “Paiwand” itu, lansir AFP.
Pertemuan yang digelar di American University di Kabul tersebut diikuti antara lain oleh para praktisi teknologi, pengusaha internet, pejabat pemerintah, penulis dan pengurus lembaga swadaya masyarakat.
Menurut Kepala Departemen Informasi dan Teknologi Komunikasi Aimal Marjan, terdapat 3-4 juta pengguna internet dan 19 juta orang yang memiliki akses terhadap telepon di Afghanistan.
“Sepuluh tahun lalu, tidak ada TV, radio atau media lainnya. Tetapi sekarang kami membicarakan tentang isu-isu yang juga dibicarakan orang-orang di Washington,” kata Marjan
Sementara kebanyakan wilayah Afghanistan masih terpencil dan terbelakang, kota-kota seperti kabul, heart dan Mazar i-Sharif memiliki banyak pengguna aktif Twitter dan Facebook.
Aktivis perempuan Wazhma Frogh dan Menteri Dalam Negeri Omer Daudzai termasuk yang aktif menggunakan Twitter di Afghanistan. Mantan menteri keuangan yang mencalonkan diri sebagai presiden pengganti Hamid Karzai dalam pemilu mendatang, Ashraf Ghani, bahkan sudah memiliki 4.000 pengikut di Twitter.*