Hidayatullah.com—Pengadilan atas Ander Breivik, pemuda Norwegia yang membantai 77 orang hanya dalam waktu beberapa jam, telah berakhir. Hakim akan memberikan putusannya dua bulan mendatang.
Euronews Jumat (22/6/2012) melaporkan, saat Breivik menyampaikan pernyataan penutupnya, sejumlah pengunjung yang merupakan anggota keluarga korban melangkah keluar dari ruang sidang.
“Dia punya hak bicara. Kami tidak punya kewajiban untuk mendengarkan,” kata salah satu dari mereka.
Di saat akhir sidang, para pengacara pembela Breivik berupaya mengesankan bahwa si pembunuh massal itu sebagai seorang militan politik, yang tergerak untuk membunuh didorong oleh ideologi ekstrim kanan.
Pengacara Breivik, Geir Lippestad berkata, “Permintaan jaksa yang menyatakan bahwa ia [Breivik] harus dimasukkan ke dalam perawatan kesehatan mental harus ditolak, dan ia harus diperlakukan selembut mungkin.”
Kewarasan Breivik menjadi pusat perhatian selama sidang. Di mana ia menyatakan bahwa apa yang dilakukannya sebagai pembelaan terhadap negara dan bahwa pembunuhan yang dilakukannya dapat dibenarkan.
Pada hari Kamis kemarin dalam persidangan, ibu Breivik mengatakan, “Saya pikir dia berubah menjadi benar-benar gila. Menurut saya ada sesuatu yang salah di kepalanya.”
Bjoern Ihler, salah satu korban selamat mengatakan, “Yang juga menjadi masalah adalah sisi politik dari peristiwa ini. Apakah Breivik waras atau tidak, [kenyataannya] ada orang-orang ekstrimis sayap kanan yang seperti dirinya. Mereka mungkin tidak akan melakukan hal se-ekstrim yang dilakukannya, tetapi ideologi itu memang ada. Dan harus diperdebatkan apakah ia waras atau tidak.”
Sebagaimana diketahui, Breivik, pemuda Kristen anggota Freemasonry, menyatakan bahwa ia sengaja membunuh orang-orang yang mendukung kebijakan imigrasi Muslim dan ia bertindak untuk menyelamatkan negaranya dari orang-orang Muslim yang jumlahnya semakin banyak di negara Eropa. Di ibukota Norwegia Breivik mengebom kawasan gedung pemerintahan, sementara di Pulau Utoeya ia membantai para pemuda dari Partai Buruh yang berkuasa yang sedang melakukan kemah musim panas.
Sekarang keputusannya ada di tangan 5 hakim yang menangani kasus Breivik, apakah Breivik waras atau tidak. Keputusannya akan ditetapkan pada 24 Agustus nanti.*