Hidayatullah.com—Film anti Islam yang memicu unjuk rasa di berbagai negeri Muslim di dunia, diproduksi oleh sebuah kelompok agama bernama Media for Christ (Media untuk Kristus) dan disutradarai oleh seorang pornografer, lapor media-media Amerika Serikat, Sabtu (15/9/2012) yang dikutip Al Arabiya.
Menurut pejabat AS, seorang pria yang diduga berada di belakang pembuatan film “Innocence of Muslims” itu merupakan seorang Kroptik Mesir yang tinggal di AS dan penipu yang mungkin sudah melanggar pembebasan bersyaratnya.
Film tersebut disutradarai oleh pria berusia 65 tahun bernama Alan Roberts, seorang veteran yang karya-karya sebelumnya didominasi oleh film pornografi, kata situs Gawker.
Gawker mewawancarai sejumlah orang pemain “Innocence of Muslims” yang mengaku ditipu diajak bermain dalam film epik fiksi, yang ternyata disulih-suara menjadi propaganda anti Islam.
Robert, kata para pemain itu, memasang mereka untuk berperan sebagai George, Condalisa dan Hillary. Namun dalam versi akhir, naskahnya direkayasa untuk menampilkan Nabi Muhammad dan figur-figur dari al-Qur`an.
Film itu kemudian dipromosikan oeh jaringan sayap kanan Koptik dan Kristen Evangelis yang memiliki agenda radikal anti Muslim. Tokoh-tokoh kelompok tersebut antara lain provokator warga Amerika keturunan Mesir Morris Sadek dan pendeta sebuah gereja di Florida Terry Jones yang terkenal karena aksinya membakar kitab suci al-Qur`an.
Berperan sebagai ‘penasehat’ proyek tersebut adalah Steve Klein, seorang veteran Perang Vietnam dan pendiri organisasi Kristen bernama Courageous Christian United, yang dikenal dengan aksi unjuk rasa di depan masjid-masjid dan tempat ibadah orang Mormon. Kepada AFP Klein mengaku membantu pembuatan film itu.
Film itu sendiri dianggap tidak melanggar hukum di Amerika Serikat. Namun, Nakoula Bassily Nakoula, pria Koptik Mesir berusia 55 tahun yang diyakini menulis naskah film itu, kemungkinan telah melanggar syarat pembebasan dirinya dari hukuman penjara terkait kasus penipuan.
“Masalah ini sedang diselidiki,” kata jurubicara kantor administrasi pengadilan AS.
Nakoula dilaporkan telah diciduk oleh aparat keamanan Los Angeles County untuk diinterogasi pada hari Sabtu (15/9/2012), lapor The Los Angeles Times.
Surat dakwaan tahun 2009 di pengadilan distrik California menunjukkan bahwa Nakoula dituntut dalam aksi penipuan di bank-bank AS dengan cara membuka rekening palsu dan mengeluarkan cek kosong.
Nakoula dikeluarkan dari penjara dengan pembebasan bersyarat dan dokumen pengadilan menyebutkan bahwa ia bersedia bersaksi melawan para pemimpin jaringan penipuan cek. Namun jika kali ini ia diketahui terbukti melanggar pembebasan bersyaratnya, maka Nakoula akan masuk lagi ke dalam bui.
Dalam persyaratan pembebasannya, Nakoula dilarang menggunakan komputer dan internet selama lima tahun dan bayar denda USD790.000.
Steve Whitmore, jurubicara sherrif wilayah Los Angeles County, kepada NBC4 mengatakan bahwa para petugasnya mendampingi jaksa federal membawa Nakoula ke kantor sherrif di Cerritos untuk diinterogasi.
Namun, The Times yang juga mengutip Whitmore menulis bahwa Nakoula menjalani pemeriksaan oleh petugas kejaksaan dengan sukarela dan ia tidak ditangkap atau ditahan.
Menurut laporan LA Times hari Jumat, jurubicara pengadilan AS Karen Redmon mengatakan bahwa kantor kejaksaan di Distrik Pusat California sedang mengkaji apakah Nakoula yang dinyatakan bersalah dalam kasus penipuan perbankan, telah melanggar syarat pembebasannya dari penjara terkait film itu dan pengunggahan klip videonya ke internet.
Pekan ini, Nakoula yang awalnya penjahat kelas teri tak dikenal, menjadi figur sentral yang menyebabkan aksi unjuk rasa anti Amerika di berbagai negara Muslim.
“Saya adalah orang yang membocorkan [klip] berdurasi 14 menit itu dan mengunggahnya ke internet. Dan saya sedang berpikir untuk merilis film itu secara penuh. Tidak ada orang yang memanipulasi film saya,” kata Nakoula dalam wawancara dengan Radio Sawa, stasiun radio milik pemerintah AS yang berbahasa Arab. Klip yang diunggah ke YouTube itu kemudian diuduh dan ditampilkan oleh stasiun televisi Mesir.
Menurut Paul Adley, presiden Film LA yang berwenang mengeluarkan izin perfilman di Los Angeles, sebuah kelompok bernama Media for Christ pada bulan Agustus 2011 mendapatkan izin syuting untuk film berjudul “Desert Warriors”.
“Saya sendiri telah melihatnya sendiri, saat sebelum ditarik, nama produsernya adalah Sam Bossil, kata Adley. Bossil diyakini merupakan sebuah nama alias yang digunakan oleh Nakoula, orang yang mengunggah klip ke YouTube.
Seorang pria yang engaku bernama Sam Bacile memberikan wawancara kepada media AS pekan ni, di mana ia mengaku sebagai seorang Yahudi keturunan Israel-Amerika yang membuat film untuk membantu Israel.
Tetapi, seorang konsultan dari film itu telah mementahkan klaim itu.
Situs milik Media for Christ dan laman Facebook-nya dinonaktifkan pada hari Jumat tanpa penjelasan. Namun, operasional kelompok konservatif sayap kanan itu dilaporkan didanai oleh Joseph Nasralla Abdelmasih, seorang Koptik Mesir.
Dalam situs nonaktif itu terdapat keterangan singat yang menyebukan bahwa “Media for Christ adalah tempat untuk menemukan Tuhan dan pesan-pesan Gospel-nya (Bibel) disebarkan oleh banyak pendeta berbeda dan para penyembah Tuhan.”
Kelompok itu berpusat di luar kota Los Angeles di kota Duarte. Di mana manajer kota Karen Herrera mengkonfirmasi bahwa Media for Christ memiliki izin usaha.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Innocence of Islam didanai sebesar USD5 juta hasil sumbangan dari 100 orang pengusaha Yahudi. Baca berita sebelumnya: 100 Tokoh Yahudi Ikut Danai Film Lecehkan Nabi Muhammad?*