Hidayatullah.com–Dewan Keamanan PBB telah mengubah sanksi terhadap rezim Taliban-Afghanistan, untuk membantu para tokoh yang terdaftar dalam “blacklist” dapat melakukan perjalanan ke luar Afghanistan guna mengikuti perundingan damai.
Ada 132 orang dan empat entitas pada daftar sanksi saat ini. Para diplomat menyampaikan harapannya bahwa pengecualian terhadap aktivitas perjalanan akan membantu mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi pada saat pasukan asing akan meninggalkan negara itu pada 2014.
Pemerintah Afghanistan bersama Dewan Perdamaian mendaftarkan nama-nama guna dapat melakukan perjalanan ke lokasi yang ditentukan atau lokasi yang diperlukan, untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan yang mendukung perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
Komite sanksi DK PBB meminta kepada yang akan melakukan perjalanan nomor paspor, tujuan, dan durasi perjalanan mereka, yang tidak bisa melebihi sembilan bulan. Duta Besar Inggris di PBB Mark Lyall Grant mengatakan, resolusi yang disponsori AS itu membuat pembebasan larangan perjalanan “lebih efektif dan lebih fleksibel sehingga dapat melayani tujuan proses perdamaian dan rekonsiliasi yang akan menjadi sangat penting selama dua tahun berikutnya di Afghanistan.”
Di bawah upaya Prancis, dua pejabat senior Taliban akan melakukan pembicaraan informal minggu ini untuk membicarakan masa depan negara yang sedang dilanda perang, bersama pemerintah dan kekuatan oposisi lainnya, termasuk pertemuan dengan NATO.
Seperti dilansir laman The Nation, Rabu (19/12/2012), pertemuan akan berlangsung di satu lokasi yang dirahasiakan di pinggiran Paris.*