Hidayatullah.com—Kebanyakan wilayah Eropa Tengah masih dalam status bahaya banjir, sebab hujan deras terus bergerak dari Republik Ceko menuju Jerman dan Austria.
Di Praha ibukota Ceko, Sungai Vitava dikabarkan mencapai ketinggian 20 kali di atas ambang normal, setelah pihak berwenang terpaksa membuka pintu-pintu bendungan.
Pejabat terkait mengatakan, saat ini tinggi air mencapai puncak, lansir Euronews Selasa (4/6/2013).
Di Jerman, sekitar 10.000 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka yang berada di daratan rendah Saxony dan Bavaria. Banyak sungai runtuh dinding tepinya dan Kanselir Angela Merkel menginstruksikan pengeluaran dana 100 juta euro guna menanggulangi bencana.
Penduduk Gimma kembali menderita akibat banjir, seperti tahun 2002 lalu.
“Kami berharap keadaan sekarang ini akan kembali normal secepatnya, sehingga kami bisa kembali keluar-masuk kota. Kami tidak ada listrik dan pada saat yang sama kami juga harus mencari makanan,” kata seorang warga yang memilih bertahan di rumah daripada mengungsi ke penampungan.
Di Austria, warga di sepanjang Sungai Danube menunggu dengan resah apakah penahan air sementara bisa membendung arus banjir sampai beberapa hari ke depan.
Sebelas orang sampai saat ini dilaporkan tewas dalam bencana banjir yang melanda negara-negara di kawasan Eropa Tengah. Melihat meluasnya kerusakan akibat banjir, perusahaan-perusahaan asuransi diperkirakan harus membayar klaim dalam jumlah sangat besar.*