Hidayatullah.com—Arab Saudi mengalami peningkatan angka literasi di kalangan warganya, di mana 96% populasi negara kerajaan itu dinyatakan melek huruf.
“Kerajaan membuat pencapaian luar biasa dalam perjuangan tanpa lelahnya memerangi buta huruf dan telah menurunkan tingkat buta aksaranya dari 60% di tahun 1972 menjadi 4% saat ini,” kata Abdul Rahman al-Mudairis, direktur jenderal pendidikan di Provinsi Timur dalam pernyataannya menyambut Hari Pemberantasan Buta Aksara Dunia yang diperingati setiap tanggal 8 September.
Arab Saudi membuat silabus pendidikan untuk warga dewasa tahun 1956 dan mulai mengimplementasikannya pada tahun 1957, jelas Al-Mudairis, seraya menambahkan bahwa sekitar 99% anak Saudi saat ini –termasuk anak perempuan– bersekolah. Satu atau dua sekolah baru setiap hari dibuka di kerajaan.
“Kita menanti hari di mana kerajaan akan mencapai total pemberantasan buta huruf,” ujarnya, dikutip Arab News (10/9/2013).
Al-Mudairis mengatakan, 21 pusat pendidikan warga dewasa telah dibuka di berbagai daerah di Provinsi Timur, di mana 600 orang mengikuti pendidikan di lembaga itu. Pusat pendidikan tersebut masih ditambah dengan 72 pusat pendidikan literasi khusus wanita, yang diperkirakan akan menjadi tempat pendidikan bagi 1,550 orang wanita.
Di sejumlah lokasi, di mana pusat pendidikan khusus orang dewasa belum dibuka, telah ada program khusus bagi warga setempat.
Dia menambahkan, pemerintah sudah membuka sejumlah sekolah malam tingkat dasar dan menengah, yang diperuntukkan bagi warga Saudi laki-laki maupun perempuan yang dulu tidak sempat bersekolah atau menyelesaikan pendidikannya.
Kekhususan silabus 1956 pendidikan untuk warga dewasa adalah periode sekolah yang diringkas menjadi tiga tahun saja.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di bawah Undang-Undang Pemberantasan Buta Huruf 1972, pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa tanggung jawab pendidikan bagi orang dewasa di negara itu diemban bersama oleh negara dan pihak swasta.
Sekolah-sekolah pembelajaran al-Qur`an di Arab Saudi ikut berperan dalam pemberantasan buta aksara di seluruh wilayah kerajaan, yang semakin digalakkan sejak dibentuknya sekretariat jenderal untuk pendidikan warga dewasa pada tahun 1984.*