Hidayatullah.com—Kapal-kapal perang Amerika Serikat dan Inggris berlayar menuju Filipina yang diporak-porandakan angin topan Haiyan beberapa hari lalu.
Topan Haiyan, termasuk salah satu badai paling kuat saat ini, menghantam 6 pulau di Filipina tengah pada hari Jumat pekan lalu. Angin besar itu menyapu daratan dan lautan dengan kekuatan 235 kilometer perjam. Diperkirakan 10.000 orang kehilangan nyawanya dan lebih dari 9 juta orang terdampak bencana alam itu. Mereka harus bertahan hidup tanpa ada makanan, tempat tinggal dan air bersih.
Lewat pengumuman resmi hari Senin (11/11/2013) Amerika Serikat dan Inggris mengatakan akan mengirimkan beberapa kapal perang.
Kapal induk USS George Washington dan kapal-kapal perang lainnya diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel menuju Filipina. Menurut laporan AFP, kapal induk AS berawak 5.000 pelaut dan mengangkut 80 pesawat tempur itu sedang menjangkar di Hong Kong.
Perdana Menteri David Cameron mengatakan, kapal perang Inggris yang mampu membuat air segar layak minum dari air laut dan pembawa pesawat transpor militer akan dikirim ke Filipina.
“HMS Daring, yang saat ini sedang ditugaskan di dekat Singapura, akan tiba di lokasi bencana dalam waktu singkat dengan kecepatan penuh dengan dukungan tambahan dari sebuah pesawat Royal Air Force C-17, yang akan sangat berguna membantu operasi pertolongan,” kata Cameron saat makan malam dengan para pebisnis di London, lapor Reuters.
HMS Daring, pesawat C-17 beserta 200 personel militer Inggris akan tiba dalam beberapa hari.
Bantuan Arab
Negara-negara Arab di kawasan Teluk sudah menanggapi seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta bantuan sepertiga milyar dolar untuk Filipina.
Uni Emirat Arab telah mengumumkan akan memberikan bantuan dan program senilai $10 juta.
Pangeran Talal bin Abdulaziz dari Arab Saudi mengumumkan Program Pembangunan Teluk Arab akan mengucurkan donasi $100.000 untuk membantu para korban yang disalurkan lewat pemerintah Manila.*